12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>pelbagai provinsi di Indonesia. 38 Massa pro-demokrasi AliansiKebangsaan untuk <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> dan Berkeyakinan(AKKBB) yang menggelar aksi meyuarakan dukungan merekaterhadap Ahmadiyah dan mengingatkan negara akan pentingnyamultikulturalisme bahkan harus lari tunggang langgang meng -hadapi serangan brutal kelompok Islam radikal yang bergerak dibawah bendera Komando Laskar Islam.Konflik-konflik semacam ini agaknya akan terus terjadi apabilapemerintah gagal memulihkan komitmen multikultural isme danmemperbarui pola manajemen keberagaman agama. Prinsip multikulturalismemenjadi sangat krusial dalam konteks ini karena agamaberada di titik silang pergulatan antara negara, masyarakat, dan kekuatan-kekuatanpolitik. Individu atau kelompok berebut mengklaimhak untuk mengeksploitasi simbol-simbol dan wacana agamadan menetapkan batas-batas demi mendukung klaim masing-masing.Tidak ada jalan lain menghadapi persoalan ini, kecuali denganterus menumbuh-kembangkan dialog antar-iman dan budaya yangberkeadilan dan berkeadaban. Pak Djohan dan teman-teman segenerasinyatelah memelopori hal ini. Tugas generasi yang lebih mudalahuntuk meneruskannya. []Catatan:1Tentang konflik-konflik ini, lihat, misalnya, CA Coppel, (ed.), Violent Conflictsin Indonesia: Analysis, Representation, Resolution (London: Routledge,2005); dan Gerry van Klinken, Communal Violence and Democratization inIndonesia: Small Town Wars (London: Routledge, 2007).2Lebih jauh tentang multikulturalisme dan kewarganegaraan, periksa Will Kymlicka,Multicultural Citizenship. A Liberal Theory of Minority Rights (Oxford:Oxford University Press, 1995).3Garry D. Bouma, “The Challenge of Religious Revitalization and ReligiousDiversity,” dalam Bryan Turner (ed.), Religious Diversity and Civil Society, AComparative Analysis (Oxford: Bardwell Press, 2008), hlm. 13-25.4Dikutip dalam Asykuri ibn Chamim et al, Civic Education, PendidikanKewarganegaraan, Menuju Kehidupan yang Demokratis dan Berkeadaban(Yogyakarta: Diktilitbang PP Muhammadiyah bekerjasama dengan LP3 UMYdan The Asia Foundation, 2003).5Amyn B. Sajoo, “Citizenship and Its Discontents: Public Religion, Civic Identities,”dalam Bryan Turner (ed.), Religious Diversity and Civil Society, A ComparativeAnalysis (Oxford: Bardwell Press, 2008), hlm. 27-47.6John Rawls, The Law of People (Cambridge, Mass.: Harvard University Press,1999).Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 215

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!