12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>mempertahankan legitimasinya dengan mempolitisasi simbolsimbolagama ternyata membuat agama berfungsi sekadar sebagaialat kontrol sosial. Agama tidak memainkan peran memadai dalammemupuk kohesi sosial, yang merupakan keniscayaan ketikakomposisi demografik dan keagamaan terus berubah dan berbagaiisu baru menghadang perjalanan masyarakat. Dalam situasitransisional dan iklim reformasi yang menghadirkan euforia ketikaitu, terjadi gelombang radikalisme Islam: Berbagai kelompokvigilante jalanan muncul ke permukaan melakukan aksi-aksikolektif dan kekerasan atas nama jihad. Melengkapi kehadiranmereka, tuntutan-tuntutan terhadap penerapan syariat Islam ber -gema semakin kencang di ruang publik Indonesia dan sebagiannyamengejawantah ke dalam perda-perda bernuansa syariah yangmengingkari hak-hak minoritas.Seiring terjadinya proses konsolidasi demokrasi dan pergeseransituasi global pasca-peristiwa September 11, konflik-konflikkomunal perlahan meredup. Kelompok-kelompok radikal Islamyang terjun ke tengah arena konflik juga semakin kehilangankonteks dan legitimasi untuk meneruskan aksi-aksi mereka.Mestinya, momentum ini merupakan saat yang tepat untukmemperbarui semangat multikulturalisme yang sempat lunturditelan gelombang konflik dan radikalisme agama. Hanyasayangnya, reformasi agaknya gagal menyentuh isu yang sangatmendasar ini dan menata kembali secara signifikan pola-polamanajemen keragaman keagamaan. Dalam lanskap politik yangberubah, agama malah semakin terkepung dalam perebutankepentingan berbagai kelompok dan partai-partai politik.Karena kegagalan-kegagalan ini, wacana dan aksi-aksikekerasan atas nama agama masih kerap bergema di ruang publikIndonesia. Berbagai demonstrasi digelar kelompok-kelompok Islamkonservatif, semisal Forum Solidaritas Umat Islam Indonesia danAliansi Gerakan Anti Pemurtadan, menebar ancaman terhadapkelompok-kelompok minoritas. Mereka bahkan mengancammembakari gereja yang dituduh dibangun secara ilegal danmenyerang tempat-tempat yang dianggap sarang kristenisasi.Konflik tidak saja terjadi di kalangan penganut agama yangberbeda, tapi bahkan intern umat satu agama. Contoh palingmutakhir adalah kekerasan anti-Ahmadiyah yang merebak di214 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!