12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>non-Muslim, dapat dipandang sebagai bentuk ketaatan pada ajaranini. Doktrin al-wala’ wa’l-bara’ sekaligus mengharuskan kaum islamisuntuk hidup dalam ikatan-ikatan komunalitas (jama‘ah),meski tidak harus terikat di bawah sumpah kesetiaan (bay‘at).Patut dicatat, sekalipun dimensi-dimensi ideologisnya yangmenonjol, radikalisme Islam pekat dengan nuansa perlawananterhadap kegagalan sistem sekuler liberal dan institusi agama yangmapan untuk menyelesaikan berbagai problem yang membayangikehidupan masyarakat, termasuk memberikan keadilan universaldan distribusi sumber daya dan jasa yang merata dan berkeadilan.Ia menawarkan ajakan untuk merevitalisasi peran agama dalammenye lesai kan persoalan-persoalan politik dengan mem ber lakukanhukum syariah, bahkan format-format spiritual dan peribadatankharismatik dan emotif. Radikalisme Islam bisa dibaca sebagairespon khas dunia Islam, yang menghadapi dilema antara menerimamodernisasi, di satu sisi, dan keengganan untuk menyingkirkanagama dari ranah sosial politik. Modernisme Islam yangberkembang sejak abad ke-19 secara jelas menyerukan semangatmenyatukan gerak modernitas dan agama. Tetapi, upaya inimelahirkan bentuk-bentuk protesnya sendiri. Merujuk Esposito,Bayat menjelaskan bentuk-bentuk protes itu sebagai usahapencarian identitas, otentisitas dan komunitas, serta hasrat untukmembangun makna dan tatanan baik dalam kehidupan personalmaupun masyarakat. 26Radikalisme Islam muncul dengan ajakan untuk kembali keidentitas dasar yang dibangun di atas “materi tradisional bentukandunia komunal.” Hal ini membantu mereka yang mengalami krisisidentitas untuk membangun kembali makna dan sekaligusmenemukan alternatif terhadap tatanan global. 27 Daya tarikgerakan radikal terletak dalam kemampuannya menawarkanpayung alternatif dalam wadah ikatan komunitas yang berdiriterpisah dari masyarakat terbuka (open society) di sekitar mereka.Ajakan kembali ke identitas dasar yang didengungkan kelompokIslam radikal biasanya disertai dengan usaha memperkuat normanormayang membedakan kelompok itu dengan kelompokkelompoklain di masyarakat. Bagi Turner, norma-norma inimelandasi praktik dan ritual berperilaku (rituals of intimacy) yangmenjadi bagian dari drama perepresentasian kedirian keagamaan210 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!