12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>ekstrem dengan menuntut pemurnian tauhid dan kontrol kembaliatas masyarakat pada basis politik. Dalam konteks inilah merekamenggelindingkan gagasan tentang pembangunan kembalikekhalifahan Islam, yang diklaim pernah berjaya selama berabadabad.Namun demikian, tauhid tetap diletakkan sebagai fakta dasardan komponen utama kredo Islam. Penyerahan total kepada Allahditekankan sebagai makna sesungguhnya dari Islam.Sayyid Qutb (1906-66) meneruskan prinsip ini dan menolaksemua sistem pemerintahan yang dibuat manusia serta sekaligus menegaskankekaffahan Islam. Ia mengklasifikasikan semua orangyang menaati kredo-kredo agama sebagai pengikut agama Allah danmereka yang mengingkarinya dan bahkan berkhidmad kepada sistempemerintahan dan hukum yang dibuat manusia, termasuk sistemmonarkhi, sosialisme, dan demokrasi, sebagai musyrik. 24Baginya, Allah adalah satu-satunya penguasa, legislator, dan pengaturkehidupan yang berhak ditaati dan disembah (hakimiyya).Karena itu, semua undang-undang dan sistem kehidupan—politik,ekonomi, sosial, dan budaya—haruslah bersumber dariNya semata.25 Ia menegaskan, tatanan dunia saat ini tidak berbeda denganmasa pra-Islam yang masih diliputi kegelapan dan belum beranjakdari pasungan budaya jahiliyah, dan ini disebabkan dominannyasistem yang tidak bersumber dari Tuhan.Dilandasi doktrin al-wala’ wa’l-bara’, kaum islamis berupayamembangun kesetiakawanan dan solidaritas dengan orang-orangyang seiman dan sekaligus menarik garis demarkasi dengan pelbagaiunsur bid‘ah dan infedilitas. Pada dasarnya, al-wala’ berarti“mencintai, mendukung, menolong, mengikuti, dan mempertahankan,”dan al-bara’ berarti “meremehkan, meninggalkan, mencela.”Doktrin al-wala’ wa’l-bara’ menyiratkan bahwa tiap muslimyang menyatakan diri beriman kepada Allah, harus mencintai, menolong,dan mempertahankan Islam dan umat Islam lainnya, sekaliguspada saat yang sama menjauhkan dirinya dari peng ingkarandan pengaruh orang kafir. Secara teoretis ajaran ini menarik garisdemarkasi yang tegas antara muslim dan non-Muslim, kami danmereka. Keputusan seseorang untuk berhijrah dari wilayah non-Muslim ke wilayah muslim agar dapat menjaga keyakinan beragamanyasecara pribadi (hijrah), atau kegigihan seorang penganutmenahan diri dari perilaku yang berhubungan dengan cara hidupBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 209

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!