12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>dengan tempat, suasana, praktik, tindakan, dan kebiasaan ter -tentu. 18 Gelombang globalisasi selanjutnya memperparah persoal -an karena secara signifikan telah mengubah relasi masyarakatdengan ruang. Sebagai konsekuensinya, pola-pola hubungan sosialserta mekanisme kontrol sosial dan representasi politik yang telahmelembaga tergerus dan memudar. 19 Akibat selanjutnya, terjadiguncangan serius pada identitas yang merupakan sumber maknabagi setiap orang dan pijakan bagaimana orang mengidentifikasisecara simbolik arah dan tujuan tindakan-tindakan yang merekalakukan. 20 Melucci mengonseptualisasikan gejala ini sebagai“homelessness of personal identity,” yang membuat orang ke -hilangan orientasi dan definisi tentang dirinya. 21Berbeda dengan gejala yang terjadi di dalam agama-agama lain,radikalisme Islam memiliki matriks persinggungan yang lebih jelasantara agama dan politik dan, sekaligus, menunjukkan adanyanuansa aktivisme, secara individual ataupun kolektif, yangbertujuan mendorong terjadinya perubahan. Islam ditegaskanbukan sekadar agama, tapi juga ideologi politik, yang dengan dasarideologi tersebut negara Islam, atau setidaknya masyarakat muslimyang taat syariah, dapat dibangun. Dalam bingkai slogan kembalikepada apa yang dipahami sebagai model Islam yang murni–Quran,Sunnah Nabi, dan praktik-praktik generasi awal muslim—tuntutanitu mengejawantah ke dalam berbagai dimensi, dari penegasanidentitas parokial hingga aksi berdarah merebut kekuasaan daritangan rezim yang berkuasa. 22Radikalisme Islam mulai memperlihatkan api pengaruhnyapada permulaan abad ke-20, ketika Hasan al-Banna (1906-1949),pendiri Ikhwan al-Muslimin di Mesir, dan Abul A’la al-Maududi(1903-1978), pencetus partai Jama‘at-i Islami di Indo-Pakistan,memperkenalkan gerakan pemikiran yang berusaha mendefinisi -kan Islam sebagai ideologi politik, berhadap-hadapan denganideologi-ideologi politik besar lainnya abad ke-20. 23 Dilatar -belakangi kefrustrasian menyaksikan fakta bahwa dunia Islamsecara struktural terus-menerus terdesak berhadapan denganimprealisme Barat, kedua ideolog ini berusaha membangunkanumat Islam dengan mendengungkan seruan islah, kembali kepadaQuran, Sunnah, dan keteladanan generasi awal (Salaf al-Salih).Hanya saja, mereka menekan logika reformisme ke titiknya yang208 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!