12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>• Rule of law dan jaminan kesamaan di depan hukum.• Agama berfungsi menciptakan solidaritas sosial, bukanperpecahan. 8Kondisi yang ideal semacam ini tentu saja sangat sulit untuk diwujudkan.Tetapi setidaknya setiap bangsa memiliki komitmenuntuk mendukung terciptanya harmoni sosial sebagai jalan mewujudkanmultikulturalisme. Komitmen itu tidak saja melibatkan pemerintah,tapi juga seluruh komponen masyarakat, termasukkekuatan-kekuatan civil society. Pemerintah dapat diharapkan berperanmendorong terciptanya civic sharing dan faktor yang dapatmengikat masyarakat, sambil mengeliminasi elemen-elemen yangdapat memicu terjadinya perpecahan. Namun, campur-tangan yangberlebihan dari pemerintah justru akan menghancurkan harmonisosial, karena bahasa kekuasaan lebih cenderung menciptakan hegemoni,ketimbang kesepahaman dan kerja sama yang berimbang.Di sinilah arti penting dialog antar-iman dan budaya, yang dilaksanakansecara berkeadilan dan berkeadaban, sebagai sarana untukmerevitalisasi komitmen tersebut dan terus-menerus mengingatkanarti penting kesapahaman dan kesalingpengertian antar-berbagaikelompok masyarakat.Paradoks demokrasi tergambar dengan baik dalam konsepsiGramsci tentang civil society. Bagi Gramsci civil society bukanlahruang sosial yang berdiri terpisah dari negara, tapi arena kontestasi,kompetisi, konflik dan pertarungan ide-ide. Siapapun yang dapatmengontrol civil society akan berhasil dalam mencipta kankepatuhan (consent) di kalangan masyarakat luas. Negara, bagiGramsci, kerap tidak saja berperan dalam mendominasi danmengontrol masyarakat melalui mekanisme coercive, tapi jugadengan mencekokkan ide-ide, nilai dan norma-norma yang dapatmengamankan kepentingannya dalam jangka panjang. 9 Kerangkateoretis Gramscian tidak melihat kepentingan negara dan civilsociety secara berhadap-hadapan; ada hubungan integral antarakeduanya dalam upaya mengukuhkan hegemoni. Persoalan civilsociety bukan semata keberadaan masyarakat sipil yang me nentangkontrol menyeluruh dari negara, tetapi lebih pada persoalanbagaimana negara berusaha mendominasi masyarakat sipil dan carayang dikembangkan kekuatan-kekuatan di luar negara (non-stateBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 203

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!