12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Bayangan sosial yang majemuk harus dibangun untuk men -jawab pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang bagaimanamasyarakat majemuk dapat survive dalam situasi ketika hentakanindustrialisasi dan globalisasi terus-menerus memperlebar jurangkaya-miskin dan sekaligus mempertajam keragaman agama danbudaya (religious and cultural diversity)? Sejauh mana budayakosmopolitan kota dan komitmen normatif terhadap keragamanagama dan budaya dapat berperan dalam memecahkan persoalanini? Kebijakan apa yang dapat mendorong komitmen untukmenjamin harmoni sipil di dalam masyarakat yang lebih kompleksdan heterogen sebagai konsekuensi industrialisasi dan pergerakanekonomi global? Rawls mengajukan teori tentang pertukaran antarkelompok(inter-group reciprocity) bagi ”masyarakat liberal” yangmemerlukan ”overlapping consensus” (konsensus bersama), dimana solidaritas sosial mesti berakar di dalam konsepsi politiktentang hak dan kewajiban yang reasonable yang diafirmasi dengankonsensus bersama tentang doktrin-doktrin yang kompre hensif.Rawls melengkapi formula solusi yang ditawarkannya dengansejumlah prasyarat, termasuk rule of law, norma kom promi,reasonableness, dan perlindungan atas hak-hak individual. 6Turner mengkritik teori yang diajukan Rawls karena peng -akuan (recognition) sebagai platform etik bagi kerja sama antarimandan budaya dan sikap saling menghormati tidak memberikanjawaban memadai terhadap kemungkinan meluasnya ketegangandan silang-sengketa lintas-agama dan budaya. 7 Apa yang terjadi biladalam sebuah masyarakat majemuk ada se kelompok masyarakatyang tidak setuju untuk memberikan peng akuan terhadapkelompok lain atas dasar pandangan doktrinal tertentu merekayang eksklusif? Padahal, dari perspektif multi kulturalisme pandang -an doktrinal masing-masing kelompok harus diberikan tempatmemadai. Jika terjadi bentrokan antar-pandangan-pandangan itu,apalagi kerap dibumbui dengan konflik kepentingan antar-aktoraktoryang terlibat di dalamnya, mekanisme apa yang bisa dipakaiuntuk menjamin berlangsungnya konsensus bersama antar-berbagaikelompok, sebagaimana dirumuskan Rawls?Formula klasik Rawls memang tidak menyelesaikan persoalanyang dialami banyak masyarakat di dunia dengan kehadiran kaumfundamentalis keagamaan yang jelas tidak dapat menerima versiBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 201

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!