12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>MULTIKULTURALISME DANTANTANGAN RADIKALISME• Noorhaidi HasanSEBAGAI BANGSA MAJEMUK YANG TERDIRI DARI BERAGAM AGAMA,bahasa, ras, dan kelompok etnik, Indonesia tidak pernah luput dariancaman perpecahan dan konflik yang bernuansa primordial.Dalam catatan sejarah, ratusan konflik komunal pernah meletus dipelbagai kawasan Indonesia, yang paling mutakhir terjadi antaralain di Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Maluku, danSulawesi Tengah. 1 Konflik-konflik yang telah merenggut ribuannyawa ini tak pelak mengguncang fondasi struktur kebangsaan yangtelah diletakkan oleh para founding father dengan semboyanbhinneka tunggal ika. Menariknya, intensitas konflik semacam itubergerak paralel dengan menguatnya simbol-simbol dan identitaskeagamaan serta gelombang radikalisme yang terjadi pada ruangpublik Indonesia satu dekade terakhir. Menyusul tumbangnya rezimSoeharto pada Mei 1998, berbagai kelompok militan Islam, semisalFront Pembela Islam, Laskar Jihad, Hizbut Tahrir Indonesia, danLaskar Mujahidin, turun ke jalan-jalan meneriak kan tuntutanpemberlakuan syariat Islam, merazia kafé-kafé dan diskotik danbahkan mengobarkan jihad. Lebih fenomenal, kelompok-kelompokradikal klandestin yang dipercaya mem punyai kaitan denganJama’ah Islamiyah aktif menebarkan teror bom di pelbagai tempatstrategis, seperti di Pady’s Café Legian, Bali, Hotel J.W. Marriotdan Kedutaan Australia, di kawasan sekitar Kuningan, Jakarta.Munculnya kelompok-kelompok Islam radikal mengirimkanancaman tidak saja terhadap kohesi sosial masyarakat Indonesiatapi juga keberlangsungan sistem sekuler negara-bangsa. Wacanaeksklusivitas dan aksi-aksi kekerasan yang mereka tebarkanmenggerogoti nafas pluralisme yang telah menjadi perekat bangsa,198 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!