12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>sebagai menyimpang dari ketentuan Alquran dan praktik yangdilakukan Nabi Muhammad dan Khalifah Abu Bakar. Beberapacontoh yang terkenal, misalnya dalam kasus harta rampasan perang.Alquran menetapkan bahwa rampasan perang dibagikan kepadaprajurit yang berperang, dan hal ini dilakukan oleh Nabi dan AbuBakar. Ketika tentara muslim menaklukkan Mesir, Umar me -merintahkan tanah yang berhasil dirampas tidak dibagikan kepadapara prajurit melainkan tetap diserahkan kepada rakyat yangditaklukkan. Tujuannya agar rakyat taklukan tidak menderita akibattanah milik mereka dirampas, sedangkan di pihak lain Umarmengganti penghasilan prajurit dengan sistem gaji. Masih adacontoh-contoh lain yang dilakukan Khalifah Umar. Bagi Pak Djohan,kalau dalam jangka waktu beberapa tahun saja setelah Nabi wafatKhalifah Umar ibn Khattab melakukan tindakan yang berbedabahkan berlawanan dengan apa yang dilakukan oleh Nabi, karenasituasi yang berubah, maka dapat dibayangkan betapa besarperbedaan masyarakat kita sekarang, 15 abad setelah Nabi wafat.Bagi Pak Djohan syariat Islam haruslah terus berkembang sejalandengan perkembangan zaman.Oleh karena itu, bagi Pak Djohan, penerapan syariat Islammestinya didekati dalam kerangka mewujudkan rûh al-syarî‘ah, yaknikesejahteraan masyarakat, dan bukan dengan mengkopi begitu sajaapa yang dilakukan Nabi di masa lalu. Dengan perspektif ini PakDjohan menegaskan bahwa kita bisa bercermin pada NabiMuhammad dalam menerapkan Islam dengan melihat sosok Nabidari tiga perspektif yang berbeda, yaitu sebagai manusia biasa,sebagai pimpinan masyarakat—atau bisa juga kepala negara, dansebagai Nabi. Pak Djohan melihat pentingnya membedakan segi iniuntuk dapat terus memahami rûh al-syarî‘ah dari Islam ini, supayaIslam tetap relevan.Menurut Pak Djohan, sebagai manusia Nabi Muhammad adalahanak bangsanya dan anak zamannya yang berbeda dengan kita yanghidup di zaman yang sangat lain. Kita, menurut Pak Djohan, tidakperlu mengikuti pola gaya hidup beliau, cara berpakaian dan makanbeliau in toto. Sebagai pemimpin masyarakat atau kepala negarabeliau adalah pimpinan masyarakatnya yang menghadapi tantangansosial, ekonomi, politik, dan budaya yang berbeda dengan tantanganyang kita hadapi, apalagi di era globalisasi sekarang ini. SehinggaBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| XXI

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!