12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>dalam keberbedaan, dan bukannya kelemahan masing-masingkelompok yang kemudian dipakai untuk menyerang balik lawan.Dalam dialog, bertanya adalah untuk meningkatkan pemahamanbukan menjatuhkan lawan seperti umumnya dalam debat. Jadi dialogberangkat dari komitmen yang tulus masing-masing individu/kelompok keagamaan untuk menyelesaikan perbedaan dan konflikdengan “kepala dingin” meskipun hati begitu mendidih. Harap di -catat bahwa materi dalam dialog agama ini tidak hanya mengungkap -kan persamaan (similarities) tetapi juga perbedaan (differences)masing-masing kelompok keagamaan baik menyangkut nilai,doktrin, tradisi, kultur, teks, simbol, wacana, sejarah, wawasan, danpemahaman keagamaan dengan dilandasi semangat saling meng -hargai keunikan dan perbedaan masing-masing kelompok keagama -an. Janganlah perbedaan-perbedaan itu ditaruh di dalam loci,diletakkan di bawah meja, dan digembok karena perbedaan itu bisamenjadi sumber konflik, kekerasan, dan pertikaian.Banyak praktisi dialog agama yang menganggap perbedaanperbedaanagama (religious differences) tadi sebagai sesuatu yang tabudan haram untuk diungkap ke permukaan karena menganggap halini bisa menghambat proses relasi antar-agama. Karena itu merekamenyimpan rapat-rapat perbedaan-perbedaan agama itu kemudianditaruhnya dalam gudang atau bila perlu dibuang di keranjangsampah. Sebaliknya, mereka lebih mengapresiasi sisi persamaanpersamaankeagamaan (religious commonalaties) karena beranggap -an hal ini bisa menjadi perekat, dasar, dan fondasi untuk membangunhubungan antarumat beragama yang harmonis dan peaceful. Sayaingin menyebut model dialog semacam ini sebagai “harmony model”karena tujuan melakukan dialog agama jenis ini, pada dasarnya,hanya untuk menciptakan harmoni antar-agama. Dialog agama“model harmoni” ini menghindari sekuat tenaga ajaran, teks, tradisi,dan wacana keagamaan yang berpotensi memunculkan konflik,disharmony, dan kekerasan agama.Menjadikan persamaan dan commonalities sebagai basis dialogagama adalah perlu tetapi membicarakan perbedaan, sekali lagidengan sikap elegan, saling menghargai, dan komitmen yang tulusuntuk mencari “permahaman dari dalam,” juga sangat vital dalamdesain dialog agama. Jenis dialog agama yang mengungkapkanaspek-aspek persamaan sekaligus perbedaan agama ini bisa disebut188 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!