12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>seperti yang dilakukan dengan tulus oleh Desmond Tutu di AfrikaSelatan, Mohandas Ghandi di India, Badsyah Khan di Pakistan,Abuna Elias Chacour di Israel dan Palestine, William Lowrey diSudan, Roy Magee di Irlandia Utara, Father Sava Janjic di Kosovo,Imam Muhammad Ashafa di Nigeria, dlsb.Kisah-kisah heroik para “religious peacemakers” di berbagainegara dewasa ini yang dengan tulus dan kerja keras mengerahkanpotensi agama demi terwujudkan perdamaian global dapat dibacadalam sebuah buku yang diedit oleh David Little, Peacemakers inAction: Profiles of Religion in Conflict Resolution. Buku Religion andPeacebuilding yang diedit oleh Harold Coward dan Gordon Smithjuga berisi kumpulan tulisan menarik mengenai potensi dankontribusi positif agama (beserta para aktornya) kaitannya dengandemocratic civility, pluralisme, dan pembangunan perdamaian(peacebuilding) di berbagai negara. Kontras dengan Terror in theMind of God-nya Juergensmeyer yang mengeksplorasi femonenaglobal kekerasan agama, Religion and Peacebuilding-nya Coward danSmith menjlenterehkan peran positif agama dalam mewujud kandemocratic peace, nonviolent movements, dan dialog antarperadaban.Selain berisi ulasan teoretik mengenai akar-akar tradisiagama terhadap konsep dan gagasan “pluralisme demo kratis” (iniistilah Abdulaziz Sachedina) dan peacebuilding, buku ini jugamengulas kontribusi religious peacemakers dan aktor agama dalamproses resolusi konflik di Bosnia, Afrika Selatan, Kamboja, IrlandiaUtara, dll. Para kontributor buku ini seperti Marc Gopin, JudithBerling, Rajmohan Gandhi, David Little, Scott Appleby, GordonSmith, Patrick Grant, dlsb juga dikenal tidak hanya sebagai ahliagama dan “sarjana perdamaian” tetapi juga praktisi resolusi konflik(Coward dan Smith 2004).Agama bisa melahirkan tindakan kemanusiaan yang positifkarena ia bisa menjadi “sumber makna” dan kebijakan (a source ofmeaning and wisdom). Agama menanamkan pada para pemeluknyaapa yang oleh antropolog Clifford Geertz disebut “vitalitas moral”yang hadir karena manusia (para pemeluk agama) yakin dankomitmen pada esensi “Realitas yang fundamental.” Keyakinan pada“Realitas yang fundamental” inilah yang menjadikan agama bisamenjadi “sumber makna” bagi pemeluknya yang pada giliran nyamampu menjadi kekuatan penggerak aksi-aksi kemanusiaan yang178 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!