12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>belakang politik, agama, dan budaya bisa hidup berdampingan secaradamai dan harmonis. Bagi Brother Roger, perbedaan-perbedaan itu(termasuk religious differences) memang tidak bisa diabaikan sebagaibagian dari karunia Tuhan dan realitas sosiologis sejarahkemanusiaan. Akan tetapi perbedaan itu tidak harus disembunyikandalam karpet tebal atau ditutup rapat-rapat dan digembok dalamloci, melainkan ia harus ditransendensikan dalam spirit cinta danpersaudaraan universal. Tuhan, bagi Brother Roger, bukan sumberpemecah belah (divide factor) dan kekerasan seperti dipahamikelompok radikal agama (termasuk kaum “islamis-jihadis”)melainkan sumber pemersatu, harmoni, dan kedamaian.Filsafat hidup Brother Roger ini mirip dengan George Fox(1624-1691), pendiri Religious Society of Friends yang dikenaldengan Quakers (berdiri pada pertengahan abad ke-17 di Inggris).Jika Roger menyebut “komunitas Taize” sebagai Brothers maka Foxmenamai pengikutnya sebagai “Friends.” Sebagaimana BrotherRoger yang tulus menolong para korban perang dan kekerasan, Foxyang lahir di Inggris ini dalam sejarah dikenal sangat gigihmenentang perang dan tindak kekerasan serta menjadi juru damaisejati. Kekukuhan prinsipnya itulah yang sering mengantarkannyake bui. Di Inggris dan Eropa pada abad ke-17 masih ditandai denganpermusuhan dan perang sengit antara pengikut Protestan dan Katolikyang di-back up oleh negara. Di zaman ketika perang dan kekerasandianggap “legitimate” dan menjadi bagian integral dari budayamanusia, sikap Fox ini tentu saja dianggap asing dan pembangkang -an. Tapi Fox bergeming. Keinginan membentuk komunitas agamayang dilandasi semangat persaudaraan dan cinta damai pun takterbendung. Maka pada tahun 1647, Fox memulai berdakwahmenyebarkan prinsip-prinsip “ajaran”-nya itu tidak hanya di Inggristapi juga di Amerika Serikat. Jamak diketahui bahwa Amerika Serikatmenjadi salah satu asylum yang aman bagi warga Eropa sejak perangProtestan vs Katolik. Kini sejarah menjadi saksi meskipun jamaahQuakers kurang dari 500 ribu di seluruh dunia, mereka menjadi“laskar perdamaian” yang gigih menentang segala bentuk kekerasan.Bersama Church of the Brethren dan Mennonites, Quakers memangpopuler sebagai salah satu kom ponen dalam “historic peacechurches.” Di AS, kelompok Kristen ini juga dikenal gigih menentangsegala bentuk kebijakan perang dan kekerasan.172 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!