12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Mengembangkan agama dan kebebasan beragama denganpendekatan rûh al-syarî‘ah bagi Pak Djohan lebih relevan sekarangini mengingat keadaan dan perkembangan dunia keagamaan saat initerlihat lebih menambah problem daripada menawarkan solusi padakehidupan masyarakat modern yang memang sudah menghadapiberbagai krisis. Pada mulanya—seperti juga tampak dalam banyaktulisan Pak Djohan era 1980-an awal—banyak orang menaruhharapan pada fenomena apa yang disebut sebagai “kebangkitanagama-agama” dalam beberapa dasawarsa terakhir. Namun nyatanyakehadiran gerakan fundamentalisme agama-agama ditambahfenomena baru terorisme agama, membuat Pak Djohan juga bertanyaapakah agama masih relevan, mengingat belakangan semakin munculpenajaman konflik akibat para penganut semakin mengentalkanidentitas keagamaannya yang semakin bersifat eksklusif. Bersamaandengan kelompok-kelompok fundamentalis dan radikal ini semakintidak peduli dengan dimensi interreligius, mereka juga cenderungmempergunakan pendekatan hitam-putih dalam menjawab masalahmasalahsosial belakangan ini, dan tidak jarang terjebak dalam sikapapriori yang tidak toleran, dan mulai menggunakan cara-carapemaksaan sampai kekerasan untuk mencapai tujuan yang diklaimsebagai tujuan agama.Itu sebabnya Pak Djohan sangat sadar bahwa pendekatankeagamaan dewasa ini memerlukan perspektif yang sungguh-sungguhmemperhatikan dimensi interreligius. Pak Djohan menyadari bahwamenjadi religius dewasa ini berarti memperhatikan dimensiinterreligius (istilah yang terkenal, “to be religious today is to beinterreligious”). Dan untuk sampai ke dimensi interreligius ini, PakDjohan percaya pada perlunya “liberalisasi” Islam—dalam konteksini termasuk dukungan Islam atas pemerintahan demokratis yangmenjunjung tinggi asas kedaulatan rakyat dan menjamin hak dankebebasan-kebebasan sipil, seperti kebebasan beragama danberkepercayaan, kebebasan berpikir dan menyatakan pendapat.Liberalisme menjadi alternatif dari kecenderungan pemerintahanteokratis yang berdasarkan keyakinan agama akan kedaulatan Tuhanyang diwujudkan melalui institusi agama, orang maupun hukum,atau pemerintahan otoriter yang mengekang hak-hak sipil warganegara, atau yang membelenggu kebebasan beragama. LiberalismeIslam bagi Pak Djohan berarti menggaungkan seruan tentangBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| XIX

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!