12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>yang toleran.” 36 Sikap toleransi Islam yang hanif itu, baginya, bukanhanya ada dalam teori, tapi sudah dipraktikkan dalam masyarakatmasyarakatmuslim awal. Sachedina, di sisi lain, memperlihatkansikap kritis terhadap potret Islam masa lalu.MENYIKAPI KONSERVATISME MASA LALUBagi Sachedina, persoalan utamanya adalah bagaimana kita meng -hadapi warisan konservatisme generasi terdahulu. Maksud nya, kitamemang bisa menggali sumber-sumber otentik pluralisme agama dariAlquran, namun tumpukan literatur tafsir telah berupaya-kerasmembuktikan sebaliknya. Seperti telah didiskusikan di atas, Q. 5:48begitu lugas dan terang seolah tidak menyisakan ruang sedikitpunbagi kontroversi, namun kenyataannya para mufasir menemukancara untuk membelokkannya dengan me ngatakan bahwa kedatanganumat muslim telah membatalkan semua agama yang sebelumnyadianggap valid. Kritik Sachedina terhadap tafsir klasik bermuarapada teori abrogasi itu. Menurut nya, Alquran sama sekali tidakmenyinggung soal supersisi (penggantian) risalah-risalah agamaterdahulu dengan kedatangan Muhammad. Sebaliknya, kendatipunmempersoalkan terjadinya distorsi yang dilakukan pengikut Musadan Isa ke dalam kitab suci mereka, Alquran tetap mengakuivaliditasnya. Karenanya, ia berpendapat, ide abrogasi dan supersisiitu “bisa jadi masuk ke dalam diskursus kaum muslim melaluiperdebatan dalam tradisi Kristen yang menganggap agama merekasebagai pengganti agama Yahudi.” 37Sebaliknya, bagi Cak Nur, warisan generasi masa lalu bukanhanya “resourceful” tapi juga inspirasional dalam upaya menggagaspluralisme Islam yang genuine. Islam periode awal, bagi Cak Nur,tampak lebih toleran dibandingkan pada periode belakangan. Iasetuju dengan pendapat Bernard Lewis yang mengatakan, “padamasa-masa awal kemudahan dalam hubungan sosial di kalanganumat Islam, Kristen dan Yahudi, kendati mereka memiliki profesiberbeda-beda, menjadi faktor penting keberhasilan mereka mem -bentuk satu komunitas.” 38 Hal ini dimungkinkan karena kaummuslim terdahulu berhasil menginternalisasi konsepsi kemanusiaanAlquran yang positif dan optimistik sehingga mereka mampu tampilsebagai “masyarakat kosmopolitan dan universal dan bersedia belajardan mengadopsi hal-hal berharga dari pengalaman komu nitasBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 157

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!