12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>pendapat bahwa “Tuhan memiliki badan, daging dan darah.” 10Tuduhan antropomorfisme ekstrem ini sebenarnya tidak terbuktidalam karya-karya tafsirnya yang sampai kepada kita sekarang.Seperti akan didiskusikan lebih lanjut nanti, barangkali faktor politikdan teologis lebih banyak mewarnai kecaman-kecaman terhadapMuqatil. Ia juga dituduh menggunakan sumber-sumber biblikaldalam menafsirkan Alquran. Yang me ngaget kan kita, Muqatil inisangat dikagumi oleh ulama besar sekaliber imam Syafi’i (w.204/820). Kata Syafi’i, “Barang siapa hendak belajar tafsir, dia harusmenyandarkan diri ke Muqatil bin Sulayman.” 11 Sulit dibayangkan,imam Syafi’i tidak menelaah sendiri tafsir-tafsirnya sebelum iamenyarankan kita berguru ke Muqatil. Suatu saat Ubbad b. Katsirdiberitahu bahwa banyak orang membenci Muqatil, ia merespon:“Jangan. Jangan benci dia. Saat ini tidak ada orang yang lebih ‘alimtentang Alquran daripada Muqatil.” 12 Yang lebih mengherankan lagi,hampir tidak ada sarjana muslim melakukan studi serius terhadapkarya-karyanya. Padahal, dilihat dari fakta bahwa dia adalah mufasirpaling awal yang di hasilkan Islam seharusnya sudah cukup untukmenyentak curiosity kita, termasuk dan terutama, untuk melihatbagaimana hubungan lintas konfesional terekam dalam tafsirtafsirnya.Di Barat, sebalik-nya, kesarjanaan bidang tafsir yangmenelaah Muqatil semakin tumbuh berkembang. 13Kembali ke “istilah-istilah kunci” dalam Q. 5:48. Tentang makna“muhaimin” dalam ayat itu, tafsir klasik dapat dikelompok kan kedalam tiga kategori. Partama, diwakili Muqatil, Tabari, dan Tabarsi,adalah mereka yang menekankan bahwa Alquran mem benarkankitab-kitab yang diturunkan sebelumnya berasal dari Tuhan. Muqatilmenggunakan frase “syâhid ‘alayhi” yang berarti bahwa Alquranbersaksi dan mengafirmasi kitab-kitab suci ter dahulu dari Allah. 14Kedua, diwakili Zamakhsyari dan Razi, bahwa Alquran bukan hanyamengakui kitab-kitab suci terdahulu berasal dari Allah, tapi jugamembuktikan kebenaran dan validitasnya. Ketiga, diwakili Qurtubi(w. 671/1272) dan Ibn Katsir, adalah mereka yang mengaksentuasiaspek superioritas Alquran atas kitab-kitab suci sebelumnya.“Muhaimin ‘alayhi” diartikan “âliyan ‘alayhi wa murtafi’an” (lebihagung dan tinggi). 15 Ibn Katsir mengutip pendapat Ibn Abbas:“muhaimin berarti Alquran menghakimi kitab-kitab yang diturunkansebelumnya,” dan menambahkan bahwa Alquran mengandung aspek150 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!