12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>timbal-balik yang lebih baik di antara umat beragama. Harapan inidapat “membebaskan” pihak-pihak yang terlibat dalam dialog dariprasangka, bias, persepsi tidak akurat, kecurigaan, bahkan salingbermusuhan dan saling membenci yang dapat menciptakan konflik.Semoga bermanfaat. Wallahu a’alam bis-shawwab.[]Catatan:1Lihat, Khaled Abou El-Fadl, Cita dan Fakta Toleransi Islam: Puritasme versusPluralisme, Terj. Heru Prasetya, (Bandung, Arasy Mizan, 2003), hal. 19.2Lihat, Alwi Shihab, Islam Inklusif: Menuju Sikap Terbuka dalam <strong>Beragama</strong>,(Bandung: Penerbit Mizan, 1997), hal. 41.3Nurcholish Madjid, “Asas-asas Pluralisme dan Toleransi dalam MasyarakatMadani”, dalam Abudin Nata (Ed.), Problematika Islam di Indonesia, Jakarta: PT.Grasindo, 2002), hal. 4-5.4Nurcholish Madjid, “Dialog Di antara Ahli Kitab (Ahl al-Kitab): SebuahPengantar”, dalam George B. Grose & Benyamin J. Hubbard (Ed.), Tiga AgamaSatu Tuhan: Sebuah Dialog, (Bandung: Penerbit Mizan, 1998), hal. xx.5Lihat, Budhy Munawar-Rahman, Islam Pluralis: Wacana Kesetaraan KaumBeriman, (Jakarta: Paramadina, 2001), hal. 62.6Lihat, Frithjof Schuon, Mencari Titik Temu Agama-Agama, terj. Safroedin Bahar,(Jakarta: Pustaka Firdaus, 1996), hal. 8 dst.7Lihat. Seyyed Hosein Nasr, Filsafat Perenial: Perspektif Alternatif untuk StudiAgama, dalam (Ulumul Qur’an Vol. III, No. 3, 1992), hal. 91.8Lihat Abul Kalam Azad, The Tarjuman Alquran, Vol. 1 (Hyderabad: Syed Abd al-Latif ’s Trust for Qur’an & Other Cultural Studies, 1982), hal. 153-160.9Abu al-Wafa’ al-Ghanimi al-Taftazani, Sufi Dari Zaman ke Zaman, Terj. AhmadRofi Utsmani, (Bandung: Penerbit Pustaka, 1985), hal. 130.10Fathimah Usman, Wahdat al-Adyan: Dialog Pluralisme Agama, (Yogyakarta: LKIS,2002), hal. 14.11Lihat, Hamka, Tasauf, Perkembangan dan Pemurniannya, (Jakarta: PustakaPanjimas, 1983), hal. 123.12Abu al-Wafa’ al-Ghanimi al-Taftazani, Op. Cit., hal. 204-205, bandingkan jugadengan Hamka, Ibid., hal. 156-157.13Kautsar Azhari Noer, Tasawuf Perenial: Kearifan Kritis Kaum Sufi, (Jakarta:Serambi, 2002), hal. 36.14K. Bertens, Sejarah Filsafat Yunani, (Yogyakarta: Kanisius, 1989), hal. 40.15Kautsar Azhari Noer, Op. Cit., hal. 39-40.16Musthafa ibn Sulaiman Bali Zadah al-Hanafi, Syarh Fushush al-Hikam, (Beirut:Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 2002), hal. 149-150.17Ibid., hal. 231-232, lihat juga, Kautsar Azhari Noer, Op. Cit., hal. 41.18Lihat, Muhyiddin Ibn ‘Arabi, al-Futuhat al-Makkiyah II, (Kairo: al-Maktabah al-‘Arabiyah, 1973), hal. 338-339.19Abdul Hadi W.M., “Kebhinekaan <strong>Beragama</strong> dalam Perspektif Tasawuf ”, dalamJurnal Multikutural & Multireligius HARMONI, Vol. III, No. 9 Januari-Maret2004, hal. 68.20Sayyid Hosein Nasr, Tasauf Dulu dan Sekarang, terj. Abdul Hadi WM, (Jakarta:142 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!