12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>secara positif. Tanpa sekularisme dalam pengertian baru ini agak sulituntuk membayangkan negara bisa berbuat adil terhadap agamaagamayang dipeluk oleh semua warga negaranya. Sekularismemenjelaskan hubungan antara agama dan negara sekaligus untukmembedakan otoritas yang dimiliki masing-masing. Sebab bagi PakDjohan, jika agama mengambil alih peran publik negara, maka akantercipta produk hukum yang personal. Karena hanya berlaku hanyabagi yang meyakininya. Demikian juga, ketika agama dimanipulasidemi kepentingan publik untuk memperoleh atau merebutkekuasaan, maka muncullah dogmatisme, ketertutupan, fanatisisme,dan menimbulkan perbenturan antaragama, yang bisa berakibatkekerasan, seperti berbagai konflik komunal dan sektarian diIndonesia belakangan ini.Bagi Pak Djohan, kalau Indonesia tetap menginginkan sistemdemokrasi berjalan dengan baik, maka—sekali lagi—saran PakDjohan, tak ada pilihan lain kecuali menjadi “negara sekuler”.Demokrasi konstitusional harus dibangun berdasar kesepakatanelemen-elemen masyarakat yang plural. Begitu ada satu kelompokyang coba mengajukan aturan-aturan hukum yang bertentangandengan konstitusi, yang seharusnya plural itu, maka demokrasi yangdiajukan bukan lagi demokrasi yang konstitusional. Karenanya, PakDjohan yakin bahwa sebuah pemerintahan yang tidak berada dibawah kontrol suatu agama tertentu dengan sendirinya tidak akanmenjadi alat untuk menindas pemikiran atau paham yang dianggapsesat oleh elite pemegang otoritas agama tersebut; juga tidakmengekang hak hidup agama-agama lain.Namun demikian, bagi Pak Djohan agama juga tidak bisabermain pada ranah politik, karena akan menimbulkan praktikpolitik identitas. Agama hanya mungkin bermain di ranah civilsociety sebagai moral reasoning bagi pengembangan masyarakat.Pada ranah civil society lah agama bisa berpartisipasi aktif dalammenyelesaikan problem masyarakat tanpa harus mendiskriminasiagama atau keyakinan yang berbeda. Dan, dengan demikian,sekularisme akan memberi tempat yang luas bagi paham liberalismedan pluralisme. Atau dengan bahasa lain, pemahaman Pak Djohanmengenai kebangsaan memberikan arah mengenai bagaimanamengembangkan kebebasan-kebebasan asasi dan kemajemukan diIndonesia.XVI |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!