12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>agama di tengah agama-agama lain dalam meng hadapi problembersama. Maka dialog teologis, pertama-tama menghadapi persoalanbagaimana kita memposisikan iman kita di tengah-tengah iman oranglain. Bolehkah kita secara teologis mem benarkan iman orang berbedaagamanya dengan kita? Mungkin kah ada kebenaran selain kebenaranyang kita yakini? Kalau benar ada, di mana keistimewaan agama kitasendiri? Apakah masalah-masalah keimanan dapat didialogkan?Pertanyaan-pertanyan semacam ini akan muncul dalam dialogagama, lebih-lebih dialog antariman.Leonard Swidler, pakar teologi Katholik dan hubungan antar -agama, mengingatkan:Kita tidak dapat mengabaikan pihak lain dengan menutup mata,pikiran, dan hati terhadap mereka; menatap mereka dengan rasacuriga, prasangka, dan bahkan terkadang ke bencian; polahubungan semacam ini hanya akan mengantar kita kepadapermusuhan yang berakhir dengan konfrontasi dan kematian…Maka siapa saja yang mengabaikan dialog dia akan tergusursendiri. 40Yusuf Qardhawi yang dikenal sebagai ulama konservatif yangsangat berpengaruh di berbagai dunia Islam, dalam ceramah yangdisampaikan pada Islamic-Christian Summit di Roma 3-4 Oktober2001, beberapa saat setelah peristiwa 11 September 2001, meng ajakumat beragama, khususnya Islam dan Kristen untuk meng intensifkandialog. Menurutnya, dialog lebih produktif ketimbang monolog,apalagi konfrontasi. Dialog akan membuahkan hasil; pertamamenyelesaikan konflik antarumat beragama, kedua membangunkerja sama yang saling menguntungkan. Dalam kontek ini Qardhawijuga mengajak Barat untuk menghentikan provokasi dan konfrontasidengan umat Islam, apalagi menganggap umat Islam sebagai bahayaberikutnya setelah jatuhya Uni Sovyet. Dialog, kata Qardhawiselanjutnya, merupakan cara terbaik dalam menyelesaikan masalah,sebagaimana ditegaskan dalam Alquran: “Dan janganlah kamuberdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang palingbaik”. Atas dasar itulah Qardhawi menolak paradigma konflik yangdiusung Huntington yang terkenal dengan tesis “benturan antarperadaban” (clash of civilization). 41138 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!