12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>“No peace among the nations without peace among the religions;No peace among the religions without dialogue between thereligions; No dialogue between the religions without investigatingthe foundation of the religions”. (“Tiada perdamaian antarabangsa-bangsa tanpa perdamaian di antara agama-agama; Tiadaperdamaian di antara agama-agama tanpa dialog antaragama;Tiada dialog antaragama tanpa mempelajari fondasi agamaagama”).Sasaran sebuah dialog, kata Hans Kung, bukan sekadar koeksistensisecara damai, tetapi lebih jauh daripada itu, yaitu proeksistensi.Dengan pro-eksistensi, Kung mengusulkan sasaran dialogyang lebih terlibat, programatis dengan melibatkan semua perbedaanotentik, dengan demikian, dialog bukan sekedar pengumpulan unsurunsurpersamaan doktriner, tradisi, semangat dan sebagainya, tetapiunsur-unsur yang meliputi perbedaan bahkan potensi konflik. Inimerupakan tantangan untuk mengenal agama lain tanpa prasangka,tetapi juga kesempatan untuk mengenal agamanya sendiri secarakritis lewat agama-agama lain. 35Upaya mewujudkan suatu dialog bukan persoalan mudah. Inimembutuhkan perubahan cara pandang dan cara bertindak berkaitandengan kehadiran berbagai budaya dan agama. Kunci untukmemahami proses dialog adalah bersandar pada kehendak untukmembuka diri pada perjumpaan secara otentik, dan pada kehendakuntuk muncul secara kritis dan objektif. Ketiadaan perdamaian yangada selama ini sebagian disebabkan karena gagalnya agama-agamauntuk berbagi dengan yang lain, yang memungkinkan merekaberbicara satu sama lain, belajar dari yang lain, bekerja sama denganyang lain.Meluasnya konflik-konflik dan rasa ketakutan terhadap apayang akan terjadi, semakin berpengaruhnya rasa tidak percayakepada orang lain, kecurigaan, sudah selayaknya akan memberi“semangat” bagi kerjasama antaragama. Kesempatan itu menjadireleven bagi agama-agama untuk menjadikannya sebagai arena untukbertemu, bekerja sama, melakukan dialog-dialog serta komunikasiyang konstruktif. Dialog dapat bekerja dalam tiga wilayah, Pertama,wilayah praktis di mana kita dapat berkolaborasi untuk menolongkemanusiaan. Kedua, wilayah kognitif di mana kita mencari134 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!