12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Justru sebaliknya menunjukkan kekokoh an sejatinya iman merekadan kepercayaan diri yang dalam, dengan berani memasuki jantungagama-agama lain. Kekokohan sejati iman tersebut tidak memerlu -kan “benteng” ketertutupan, “benteng” eksklusivisme, “benteng”isolasi, tapi “benteng” mereka yang paling kokoh adalah imanmereka kepada Tuhan itu sendiri.Para sufi terdahulu, seperti Ibrahim bin Adham (w. 777) sufi dariBalkh yang dalam pencapaian ma’rifah pernah bersahabat denganpertapa-pertapa Kristen dan berguru dengan Bapak Simeon, seorangrahib Kristen, begitu juga muridnya Syaqiq al-Balkh (W. 810) yangdalam perjalanan kehidupan zuhud-nya, pernah berguru dengankelompok Khususiyah di Turki di kuil yang dipimpin seorang guruyang gundul, tak berjenggot dan berjubah merah. 34Bagi para sufi tersebut, perjumpaan Islam dan agama-agama lain,bukan sekadar untuk memahami agama-agama lain itu, tetapi lebihjauh untuk memperkaya, menyuburkan, dan memperdalam peng -alaman keagamaan dan spiritual mereka. Mereka sangat terbukakepada siapapun dan siap menyerap tradisi-tradisi dan sumbersumberhikmah lain, tanpa mengingkari iman mereka, tanpakehilangan identitas asli, tanpa jatuh ke dalam sinkretisme, apalagimelakukan konversi kepada agama lain.Dalam rangka menghadapi problem kemanusiaan universalsekarang ini, lewat kemampuannya menggali makna batini (the innermeaning) dengan menerobos bentuk-bentuk lahiriah, sufismenampaknya dapat menjadi wakil Islam yang berkompeten untukmelakukan dialog-dialog sejati dengan agama-agama lain. Sufismeinilah mungkin salah satunya aspek Islam yang bisa menjawabpersoalan-persoalan dialog agama-agama dengan seadil-adilnya,tanpa mengebiri kodrat agama sendiri. Sufisme bisa memenuhikebutuhan dialog tersebut dengan kunci hikmah perennial danuniversalnya, yang mampu membuka pintu-pintu penghalang dialogitu.PENGEMBANGAN PLURALISME KE ARAHDIALOG MASA KINIDialog sangat dibutuhkan dalam menjalani hidup di tengah pluralitassekarang ini. Sebagaimana dikatakan teolog Hans Kung:Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 133

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!