12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>berbeda satu sama lain, tetapi hanya dalam bentuk, seperti nada-nadadalam sebuah musik. Semua nada-nada yang berbeda adalah benar;dan ketika bertemu jadilah musik. Sama dengan agama, kebenaranesensial adalah satu, tetapi aspek-aspeknya berbeda. Orang-orangyang berkelahi karena bentu-bentuk luar akan selalu terus menerusberkelahi, tetapi orang-orang yang mengakui kebenaran batini tidakakan berselisih dan dengan demikian akan mampu mengharmonis -kan orang-orang semua agama. 31Inayat Khan sangat menekankan kesatuan, yang adalah syaratmutlak untuk mencapai kehidupan yang benar. Menurutnya, kitabkitabsuci yang dimiliki orang-orang beragama dilihat secaraeksternal tampak berbeda-beda, namun jika dilihat benang merahyang menghubungkan semua agama, maka semuanya mempunyaipesan kesatuan sebagai kebenaran sentral, tetapi manusia begitutertarik dan terpikat kepada puisi-puisi kitab suci itu sehingga lupakepada suara batini kitab-kitab suci itu. 32Salah seorang sufi kontemporer lain, yang mempunyai perhatianserius pada gagasan dan upaya dialog agama-agama adalah IdriesShah. Ia memandang bahwa perbedaan agama tidak menjadipersoalan bagi sufisme, karena esensi semua agama adalah sama:tasawuf itu sendiri. Idris Shah membenarkan upaya pencarian “titiktemu” antaragama, karena itu ia aktif terlibat dalam dialog agamaagama.Melalui kuliah yang diberikannya ia berupaya menjawabpertanyaan tentang kemungkinan kerja sama agama-agama dalammenghadapi masalah bersama umat manusia. Melalui paperkuliahnya yang berjudul The Elephant in the Dark, 33 ia menawarkanpendekatan sufi sebagai landasan dialog antar agama untukmenghilangkan perangkap pandangan sempit yang me rendah kanagama lain yang disebabkan oleh ambisi politis, kecenderunganekspansi ekonomi, dan pertarungan ideologis.Berdasarkan pada bukti-bukti historis dari pendapat para sufiyang dipaparkan di atas, dengan jujur harus diakui bahwa kaummuslim yang diwakili oleh para sufi tersebut, merupakan kelompokkelompokyang paling toleran, paling simpatik, paling terbuka, danpaling ramah terhadap agama-agama lain. Sikap tersebut didorongoleh keyakinan mereka yang cukup luas dan dalam terhadap ajaranIslam. Sikap ini tidak merusak iman mereka dan tidak pula dapatdilihat sebagai “ketidakkonsistenan” dan kegoyahan iman mereka.132 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!