12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>implementasi syariat Islam pada level peraturan daerah (perda) yangmarak beberapa tahun lalu.Dalam konteks sekularisme di Indonesia, yang dikembangkanPak Djohan, ia mendukung model ”negara sekuler”—yang disebut”negara Pancasila”—yang memberi tempat penuh pada aktualisasiagama. Di sini agama tidak bisa memerintahkan negara, demikianpula sebaliknya. Yang harus diperjuangkan dalam masyarakatIndonesia yang sekuler adalah suatu sistem yang berdasarkankonstitusionalisme, Hak Asasi Manusia (HAM), dengan menjunjungtinggi asas kebebasan beragama. Negara Indonesia bagi Pak Djohanharus tetap mempertahankan Undang-undang Dasar (UUD) 1945,termasuk pembukaannya di mana ada Pancasila yang tidakmemungkinkan bahwa negara begitu saja membuat hukum agamamenjadi hukum negara. Bagi Pak Djohan, Pancasila sebagai commonplatform merupakan kalimat-un sawâ’ (titik temu agama-agama)semua agama, kepercayaan dan budaya yang ada di Indonesia. BagiPak Djohan, Pancasila sudah cukup memuat seluruh nilai-nilai yangdicita-citakan bersama bagi tatanan yang ideal. Pancasila dirumuskanberdasarkan masyarakat yang majemuk, yang meliputi perbedaansuku dan agama. Karena itu, maka Pancasila disepakati dan diterimaoleh semua umat beragama, dan karena itu pula bagi Pak Djohan,negara Pancasila tidak bisa disebut sebagai ”sebuah konsep negaraIslam”, dalam arti negara-agama, seperti banyak aktivis Islamfundamentalis terus mencoba memasukkan dimensi syariah padakonstitusi dan segala macam legislasi di Indonesia. Menurut PakDjohan Indonesia cukup dan pas dengan model seperti sekarang ini,di mana negara tidak formal atas dasar agama, tetapi agamamenjiwai—atau “menjadi ragi”—dalam proses berbangsa danbernegara. Peragian macam “civil religion” yang tumbuh dari etikaProtestan di Amerika Serikat inilah yang diimpikan Pak Djohan.Pancasila bagi Pak Djohan adalah civil religion yang tumbuh dan akanterus berkembang dari kemajuan etika agama-agama di Indonesia.Dengan ungkapan lain negara tidak menolak keberadaan agamanamun negara tidak menjadikan agama tertentu sebagai agama resmiatau dasar negara.Maka, jelas dalam pemahaman kebangsaan Pak Djohan,Indonesia harus tetap menjadi “negara sekuler”, tapi dalam artimenjadi negara yang memberi tempat pada perkembangan agamaBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| XV

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!