12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Secara umum doktrin tentang Kesatuan Agama-agama Syabistaribertumpu pada pertimbangan-pertimbangan dan dimensi-dimensiesoterik seperti Kesatuan Transendental Kreativitas Tuhan;Hubungan antara Kebaikan dan Keburukan (Iman dan Kufur);Hukum Kosmik Pertentangan; dan Kesatuan Tajalli Semua Agamayang berdasarkan pada Kesatuan Transendental Wujud. 27Usaha-usaha para sufi dalam mengembangkan sikap ke -beragamaan yang inklusif-pluralistik terus berkembang ke arah yanglebih praktis. Dalam risalah Indo-Persia, Mir’at al-Haqa’iq karyaAbdur-Rahman Chisti (w. 1683) hal tersebut nampak terlihat. Dalamkaryanya ini, Chisti secara spesifik menyebutkan dalam pendahulu -annya bahwa alasannya menyusun Mir’at al-Haqa’iq adalah untukmenafsirkan Bhagavadgita versi sufi. Atau lebih jelasnya, Mir’at al-Haqa’iq adalah merupakan interpretasi eklektik terhadap teksSanskerta itu yang dikemas dengan “catatan-catatan Islami” yangdiseleksi oleh Chisti dari referensi Alquran, Hadis dan kutipankutipansyair Persia. 28 Dalam karyanya itu, Chisti ber kesimpulan bah -wa Bhagavadgita adalah sebuah buku di mana Krishna menjelaskankepada Arjuna rahasia tauhid secara analogis. Secara esensial Chistimemandang Krishna bukan sebagai Tuhan maupun dewa, tetapi lebihsebagai muwahhid sejati, seorang yang memahami rahasia-rahasiaWahdat al-Wujud, dan bahkan mungkin seorang Nabi. 29Penafsiran Chisti dalam konteks hubungan antaragama di Indiaketika itu memiliki dua sisi. Efek paling penting adalah hal inimemberikan otoritas kepada Bhagavadgita masuk dalam jenis kitabsamawi, dan menyebabkan ada kebolehan menerjemahkan danmengkajinya bagi orang-orang Islam. Efek yang kedua dari kajian iniadalah bersifat politis karena memasukkan masyarakat kerajaanMughal yang mayoritas Hindu ke dalam kelompok ‘orang-orangyang diberi al-Kitab (Ahl al-Kitab). 30Sufi India lainnya, adalah Hazrat Inayat Khan yang terdidikdengan tarekat Chistiyyah, Naqsyabandiyah, Qadiriyah dan Suhra -wardiyah, adalah seorang tokoh dialog spiritual yang sangat berani.Ia sama sekali tidak ragu melakukan pengembaraan spiritual kedalam jantung agama-agama lain. Ini dilakukannya karena ia percayabahwa semua agama secara esensial adalah satu karena hanya adasatu Tuhan dan satu kebenaran.Ia menegaskan bahwa agama-agama memang banyak danBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 131

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!