12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>…aku hanya mempunyai satu tempat ibadah,masjid atau gereja atau berhala,Tujuanku hanya kepada Dzat Yang Mahamulia. 22Walaupun begitu bersemangatnya Rumi menyampaikan ide-ideWahdat al-Adyan, mungkin seperti juga sufi yang lainnya, diamengakui bahwa tidak mudah baginya untuk menyingkapkanrahasia-rahasia itu kepada orang-orang awam supaya mereka dapatmemahaminya, sehingga dengan nada pesimis Rumi bertanya:Jika ‘ku harus bersibuk diri dengan, menjelaskan hal-hal yangrumit ini, sehingga seorang suci yang telah mencapai Tuhan punakan kehilangan urutan ceramah ini. Maka bagaimana mungkinuntuk menyingkapkan rahasia-rahasia dan keadaan-keadaan(ahwal) mistis yang demikian itu kepada orang-orang awam?…Seseorang yang tidak dapat melihat seekor unta di puncak sebuahmenara, bagaimana dia kemudian dapat melihat seutas rambutdi mulut sang unta. 23Ungkapan-ungkapan para sufi di atas, atau lainnya, sepintasdapat menggiring kepada kesimpulan keliru bahwa merekamenganggap perbedaan antara Islam dan kepercayaan-kepercayaanlainnya tidak signifikan, sebagaimana paham pluralisme yang seringdisalahpahami. Padahal pada kenyataannya yang ingin disampaikanadalah pesan kecaman terhadap sikap keberagaman, berupakemunafikan, yaitu tanda lahiriahnya sama dengan Islam, tetapitanpa keimanan batiniah yang otentik. Seakan mereka berkata, akanlebih baik memiliki kesamaaan dengan keyakinan yang salah namundengan tulus, ketimbang menjadi munafik. Secara lahiriah mengakumuslim, namun secara batiniah ia menyembah thagut. Para sufi ituingin menekan kemunafikan sebagai lawan keimanan yang tulus.Karena bagi mereka kemunafikan lebih buruk dari seorangpenyembah berhala yang tulus.Paham Wahdatul al-Adyan yang berisi pemikiran-pemikiranpaham inklusif-pluralistik dari para sufi itu kemudian ternyatamenjadi doktrin rintisan bagi corak sufisme Persia abad pertengah -an, yang secara perlahan menjadi sebuah kekuatan budaya terkemukadi dunia Islam. Watak utamanya adalah toleransi dan anti-Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 129

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!