12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>namun bila mana kalian sebutkan tujuannya,mereka semua akan sependapat bahwa hanya satu.Hati semua orang terpusat menjadi satu pada Ka’bah.Hati terikat, nanar dan begitu cinta pada Ka’bah,tak memiliki ruang bagi perselisihan. 20Dalam syair lain, Rumi mengemukakan secara alegoris bahwapertentangan dan perbedaan di antara agama-agama hanya persoalankulit luar dan penamaan saja. Bila dipahami hakikat terdalamnya,perselisihan itu akan berakhir, seperti kisahnya tentang empat orangpelancong, masing-masing dari Persia, Turki, Arab dan Yunani.Mereka bertengkar tentang sesuatu yang akan mereka beli dengansekeping uang mereka. “Saya ingin membeli angur” kata orangPersia. “Saya ingin memebeli uzum” kata orang Turki. “Saya inginmembeli ‘inab, kata orang Arab. “Tidak, saya ingin membeli stafil,kata orang Yunani. Dalam anggapan mereka, keinginan masingmasingberbeda. Ketika datang pelancong lain yang ahli bahasa, diamenawarkan dapat membelikan semua harapan mereka dengansekeping uang itu. Ternyata apa yang mereka inginkan adalah sama,yakni buah anggur (grapes) yang oleh si Persia disebut angur, oleh siTurki, uzum, oleh si Arab ‘inab dan oleh si Yunani stafil. 21Demikian gambaran orang-orang biasa yang mempertentang kanagama-agama, tetapi para sufi membantu menghentikan per -tengkaran antara orang-orang yang berbeda agama sehingga tidakbertengkar lagi dan bisa menikmati “buah-buah anggur”, yaituagama-agama itu sendiri. Yang ingin dikatakan Rumi ialah formalajaran ketuhanan dari agama-agama itu terbatas dibanding denganmakna yang sesungguhnya terkandung dalam bentuk formal yangmewadahinya. Dengan melihat perwujudan keyakinan kepada Yangsatu dalam wadah yang berbeda-beda, agama benar-benar sebagaitangga naik menuju Yang Transenden. Karena itu Rumi dalam salahsatu syair bersenandung:“…aku adalah seorang Muslim,tetapi aku juga seorang Nasrani, Brahmaisme,dan Zarathustraisme.Aku pasrah kepada-Mu al-Haqq Yang Mahamulia,128 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!