12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>dawlah maka perlu dicatat bahwa dalam masalah dawlah kita lebihtahu bagaimana menanganinya. Sebab persoalan dawlah adalahpersoalan duniawi, persoalan sekuler yang selalu mengalamiperubahan dari waktu ke waktu dan berbeda antara tempat yang satudengan tempat yang lain. Bagi Pak Djohan, kalau dalam masalah dînsaja masih bisa terjadi perbedaan pendapat, seperti kita lihat padaberbagai macam mazhab pemikiran teologi, filsafat tasawuf, maupunfikih, apalagi dalam masalah dunia atau dawlah yang diserahkankepada kita sendiri, pasti tidak akan terdapat persamaan pendapat.Sebab bagi Pak Djohan pemikiran kita tentang masalah-masalahdunia dan cara-cara kita menghadapinya tentu bersifat kontekstual,mengikuti perkembangan zaman dan perbedaan tempat. Di sini PakDjohan mengajarkan murid-muridnya tentang pentingnya pen -dekatan kontekstual dalam memahami Islam.Pak Djohan memberi contoh misalnya tentang penerapan syariatIslam. Bagi Pak Djohan, yang dimaksud dengan syariat Islam adalahpemahaman, penafsiran dan perumusan manusia tentang agama—dari seorang manusia yang terbatas pengetahuan, pengalaman danwawasannya. Itu sebabnya bisa muncul macam-macam syariat Islam.Sehingga, kalau kita bertanya syariat Islam yang mana yang harusditerapkan: syariat Islam ala Wahabi di Saudi Arabia, syariat Islam alaTaliban yang pernah diterapkan di Afghanistan, syariat Islam alaBrunei yang ketat menurut mazhab Syafi’i, syariat Islam ala Somali,Pakistan, atau syariat Islam sebagaimana dipahami Mawdudi, SayyidQuthb, dan sebagainya? Artinya bagi Pak Djohan ada banyakpenafsiran mengenai syariat Islam. Sehingga semuanya relatif saja.Bagi Pak Djohan, kalau masih ada yang bersikeras mengatakanbahwa syariat Islam itu hanya satu, sebab Islam hanya satu, orang itutidak memperhatikan realitas kehidupan umat Islam yang sangatplural. Sebab, nyatanya realitas umat Islam berbeda-beda. Bahkankadangkala saling menyalahkan satu sama lain. Atas argumen ini PakDjohan menolak penerapan syariat Islam oleh negara, karena itumelanggar asas sekularisme, di mana negara menjadi turut campurpada urusan agama (yang nyatanya plural), dan memaksakan satumodel penafsiran apa yang disebut “syariat Islam” itu. Itu sebabnyaPak Djohan sangat dikenal menentang apapun bentuk penerapansyariat Islam, dari pemikiran mengenai negara Islam yang sudahberkembang sejak puluhan tahun lalu, hingga model-modelXIV |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!