12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>melainkan tetap muncul dalam bentuk tuntutan-tuntutan etis. Segiinilah yang selalu ditekankan oleh Pak Djohan dalam setiappembicaraannya mengenai pemikiran Islam dan politik. Oleh karenaitu dalam perkembangannya kini, tidaklah tepat jika sekularismedipahami hanya sebagai sebuah ideologi yang hendak menyingkirkankeberadaan agama dari wilayah publik. Bagi Pak Djohan justru, yangterjadi malah sebaliknya—seperti ditunjukkan dalam biografi PakDjohan yang terbit bersama dengan buku ini—dengan sekularismeumat beragama bisa mengembangkan kehidupan keagamaannyasecara optimal sesuai dengan semangat keagamaannya masingmasing,dan juga semakin disadari bahwa tanpa sekularisme prinsipprinsipdemokrasi tidak mungkin diwujudkan secara penuh. Sebabjika agama yang satu memperoleh kedudukan lebih istimewa dariagama-agama lain, maka tidak mungkin ada kesetaraan di antarawarga negara yang menganut berbagai agama atau kepercayaan,karena ada sekelompok pemeluk agama yang memperolehkedudukan lebih tinggi dibanding penganut agama-agama lain. BagiPak Djohan, sistem pemerintahan demokrasi menempatkansekularisme sebagai keniscayaan. Tujuan dari sekularisme justrumemberi kebebasan kepada agama untuk berkembang dalammasyarakat. Karena tidak semua persoalan publik bisa diintervensioleh agama. Wilayah politik dan negara juga tidak bisa diintervensibegitu saja oleh agama. Negara harus netral terhadap agama untukmenjamin prinsip keadilan, yakni persamaan kedudukan semuaagama dan keyakinan di hadapan negara. Lebih khusus, untukmelindungi kebebasan beragama. Lewat diskursus sekularisme inilahPak Djohan mengembangkan paham kebangsaan.Menarik memperhatikan apa pemikiran Pak Djohan mengenaihubungan agama dan negara ini dikaitkan dengan dua kata yangsangat populer dalam Islam, yaitu dîn dan dawlah. Dîn dan dawlahbiasa terjemahkan sebagai agama dan negara. Dengan mengutipsebuah Hadis Nabi Muhammad saw yang mengatakan bahwa dalammasalah dîn hendaknya kita menyerahkannya pada beliau, sebaliknyadalam masalah dunia kita, maksudnya umat beliau, kita lebih tahu.Kalau kita kaitkan dengan Hadis Nabi tersebut, maka kata dawlahbisa disamakan dengan kata dunia dalam Hadis tersebut, sebab keduakata itu ditempatkan sama sebagai pasangan kata dîn. Bagi PakDjohan, kalau kita menerima konsep bahwa Islam adalah dîn danBunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| XIII

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!