12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>muslim ketika itu. Dalam abad pertama Hijriah, ciri kemajemukantetap menandai wilayah yang dikuasai Islam. Seperti disebutHoyland, para khalifah setelah Nabi melanjutkan kebijakan Nabidalam memimpin entitas politik-keagamaan yang terdiri dari paraprajurit yang berasal dari agama berbeda-beda, dengan tujuanmemperluas negara atas nama Tuhan. Klien atau mawali umat Islamyang ikut dalam penaklukan juga masih banyak yang belum masukIslam (Hoyland 1997, 555). Ciri majemuk komunitas Islam tetapberlanjut ke abad kedua Hijriah, (abad ke-8) ketika beberapa sukuNasrani di wilayah Libanon ikut serta dalam pasukan muslim. Yangjuga pernah menjadi unsur angkatan perang muslim adalah kaumMajusi atau Zoroaster Persia (Hoyland 1997, 340-342). Tentu saja,pada masa tersebut baik laskar Nasrani maupun laskar Zoroastertidak dipungut jizyah atau pajak kepala. Jizyah untuk non-Muslim,serta pajak untuk penganut Islam, masih dalam proses pem -bentukannya dan penerapannya masih bervariasi, terlepas dari apayang dikatakan ahli fikih yang belakangan mengenai jizyah.Memang, petarung atau tentara adalah yang paling mudahbergabung dengan pasukan Islam, baik karena ingin dapat pampasandan uang, maupun karena alasan lain yang bervariasi dan dapatberwarna lokal. Sebagai contoh, Yahudi punya alasan tersendirimengapa ikut berperang bersama muslim, khususnya dalam kasuspenaklukan Palestina dan Yerussalem. Tampaknya, sikap dankebijakan tidak toleran yang ditunjukkan penguasa KristenBizantium terhadap masyarakat Yahudi menyebabkan umat Yahudimemanfaatkan keadaan dengan bergabung bersama pasukan Islam.Kadang mereka menjarah, merusak gereja, dan membunuh Kristen.Tetapi, menurut Hoyland, ada penjelasan yang tidak kalahpentingnya. Termasuk di antaranya adalah mesianisme Yahudi danpersepsi mereka yang ketika itu masih merasa ada kedekatan denganumat Islam sebagai sesama keturunan Nabi Ibrahim. Selain itu,menurut Hoyland, peran serta Yahudi juga ditopang PiagamMadinah sebagai basis kerjasama Yahudi-muslim (Hoyland 1995, 90-92). Adalah menarik membandingkan riset Hoyland mengenaiwacana apokaliptik Yahudi dan Kristen yang berasal dari periode ini.Jika di kalangan umat Kristen ada pandangan yang melihatkedatangan pasukan muslim sebagai hukuman dari Allah, dikalangan umat Yahudi ada yang mengatakan bahwa peristiwa yang108 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!