12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>hukuman. Kister mediskusikan ada apa di balik permusuhan Nabiterhadap Quraizah, padahal mereka sudah bersedia diusir bersamakeluarga mereka dengan meninggalkan senjata mereka, dan sekutuQuraizah dari kalangan Ansar sudah meminta kepada Nabi supayahukuman mereka diringankan. Nabi sendiri belum pernahmenerapkan hukuman seperti itu sebelumnya (Kister 1986, 94-95).Ahmad, berdasarkan studi terhadap riwayat yang bertentangan danmenurutnya tidak masuk akal, meragukan insiden pembantaianQuraizah (Ahmad 1979, 68-94). Akan tetapi, seperti dikatakanNewby, insiden Banu Quraizah adalah implikasi ketegangan yangterus memuncak sehingga konfrontasi militer tak bisa dihindari(Newby 1988, 92-93). Yang dialami suku-suku Yahudi adalah akibatdari perbuatan mereka–suum cuique.Peristiwa al-Nadir dan Quraizah menghentikan oposisikelompok Yahudi di Madinah. Setelah insiden Tabuk dan sesudahnyayang disebutkan di atas, Yahudi dan ahlul kitab pada umumnya tidakdiperangi dan tidak diharuskan masuk Islam seperti musyrik, asalkanmereka membayar jizyah (Alquran IX:29). Pandangan yang dominanselama ini mengatakan pembantaian Quraizah menandai bersihnyaMadinah dari kaum Yahudi. Kenyataannya tidaklah demikian.Seperti disebut Newby, kebijakan yang melandasi serangan terhadapoposisi Yahudi tidak sepenuhnya anti-Yahudi. Yahudi tetap ada dikota Madinah dan kawasan lain yang dikuasai Nabi (Newby 1988,93-95). Setelah perkampungan Yahudi di Khaybar dan Fadakditundukkan pada tahun 7/627, masyarakat di sana tetap di tanahpertanian mereka, tetapi harus menyerahkan separuh dari hasilpanenan ke Madinah. Sementara itu, menurut al-Waqidi dan ImamBayhaqi, beberapa Yahudi Madinah bergabung dalam ekspedisi keKhaybar tersebut (Rubin 1999, 51). Perlu dicatat, salah seorang jandatokoh Yahudi di Khaybar, yaitu Sofia binti Huyay, menikah denganNabi. Selain Sofia, istri Nabi asal Yahudi adalah Rayhana binti Yazid,janda dari Banu Quraizah. Tak ada istri Nabi yang berasal darikalangan Ansar.Dengan demikian, tampak dengan jelas berbagai tantangan yangdihadapi dalam rangka implementasi Piagam Madinah. Sepertitampak dari peristiwa Tabuk dan masjid al-hirâr, sampai tahun ke-9pun, yaitu setahun sebelum Nabi wafat pada 10/632, PiagamMadinah masih terus dilanggar. Nabi masih dihadapkan kepada104 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!