12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Oposisi terhadap Nabi dari kalangan munâfiqûn–dan karena nyadari dalam tubuh umat Islam, cukup kuat dan berlangsung lama. Initampak dari insiden “masjid al-hirâr” atau masjid pembangkangan diQuba, yang berlangsung tahun 9, sepulang nabi dari Tabuk. Insidenini juga sering disebut masjid al-shiqâq (masjid bencana) atau masjidal-nifâq (masjid kemunafikan). Insiden ini disinggung di dalamAlquran 9:107-108. Pokok sengketanya bersumber dari sekelompoktokoh masyarakat di Quba’–dari kalangan Ansar, khususnya Aws,yang membangun masjid di lingkungan mereka, dengan alasansupaya mereka bisa sembahyang berjamaah lebih dekat. Padahal, diQuba’ sudah ada masjid. Pada awalnya Nabi setuju. Tetapi, kemudianNabi menangkap motif perlawanan dan oposisi terhadap otoritasnya.Sepulang dari Tabuk, Nabi kemudian menentang kehadiran masjidtersebut memerintah kan supaya masjid itu dibakar dan dihancurkan(Lecker 1995, 74-146).Yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa insiden masjid alhirârbukan masalah terpisah, tetapi bagian dari persoalan yang lebihluas dan dapat menjelaskan mengapa Nabi membakar masjid.Sebelum ekspedisi Tabuk, terjadi kemelut di kalangan pihak-pihakyang menyepakati Piagam Madinah termasuk pengikut Nabi yang dikemudian hari dikenang sebagai sahabatnya. Mereka enggan ataubahkan lebih tepat merasa kecut hati ikut serta dalam ekspedisimenurut Nabi amat penting, walaupun akhirnya tidak ada kontaksenjata yang berarti. Ekspedisi Tabuk ialah yang pertama dilihat darijauhnya medan perang yang dituju–Tabuk berbatasan dengan Suriah.Lawan yang diantisipasi juga tidak tanggung-tanggung, yaitu pasukanHeraclius dari Bizantium yang ketika itu sedang berjaya merangsekke imperium Sasaniah/Persia sampai ke jantung ke kuasaannya, danmenang. Jangan dikira perang melawan Banu al-Asfar–Suku Kuning,julukan bala tentara Bizantium–serupa dengan perang melawansesama kabilah Arab–demikian antara lain kritik aliansi kelompokpenentang (Ibn Hisham 1995, IV: 194-195).Ibnu Hisham menyebut beberapa sahabat Nabi yang mem -bangkang kemudian dimaafkan, walaupun banyak di antara merekayang dikucilkan selama lima puluh hari, termasuk tidak bolehbertemu istri. Tetapi, Nabi menilai tindakan pembangkangan darikaum munafik dan suku-suku pagan sebagai penghianatan kepadaPiagam Madinah dan kesepakatan-kesepakatan lain yang dibuat100 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!