12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>besar dalam politik Madinah. Kedatangan Nabi, dan peranannyadalam konteks Piagam Madinah, menyebabkan perpecahandikalangan pagan. Di antara mereka ada yang membelot danberperang melawan pengikut Nabi ketika perang Uhud, dan penyairmereka menulis satir dan propaganda menentang Nabi. Tetapi,seperti diterakan di atas, Piagam Madinah lebih peduli terhadapkerjasama dari suku-suku pagan termasuk di bidang militer. Kalaumereka loyal terhadap kesepakatan, mereka masih dapat diterimadalam komunitas ummah. Tentu saja persoalan menjadi lain kalaumereka berlaku ofensif atau melanggar kesepakatan (Lecker 1995,19-41; Rubin 1984). Fakta ini tampaknya masih kurang disadarikarena perspektif yang belakangan terhadap periode Madinahcenderung mengasumsikan proses islamisasi yang sudah tuntas.Kelompok munâfiqûn atau sering kalangan hipokrit dalamummah wâhidah ialah orang-orang muslim dalam arti pengikutagama Muhammad. Di permukaan mereka sudah konversi ke dalamagama Islam, akan tetapi tetap loyal terhadap sekutu-sekutu lamamereka, terhadap tradisi dan praktik jahiliah, dan terhadap ikatanikatankesukuan mereka. Semasa hayat Nabi, nifâq atau kemunafikanjuga terkait dengan perbedaan-perbedaan internal di kalangan sukusukuyang ada mengenai bagaimana bersikap terhadap otoritas Nabidan agama baru yang dibawanya. Banyaknya ayat-ayat Alquran yangmengomentari pembangkangan, cemoohan, dan intrik kaummunafik, dan imbauan-imbauan Alquran supaya mematuhi Nabi danmembawa perkara kepadanya menunjukkan bahwa otoritas Nabimasih sering dipertanyakan atau diabaikan (Alquran 24:48; 3:35;40:43; 28:70; 5:43-44; 4:60 dll.).Abdullah ibn Ubay memiliki alasan yang sangat pribadi mengapaia sering menjadi oposan, dan alasan itu berasal dari kedatangan Nabike Madinah. Ketika sebagian tokoh adat Khazraj dan Awsmengundang Nabi, sebagian lainnya ternyata sedang bersiap-siapmenobatkan raja lokal. Calon raja itu ialah tokoh Khazraj bernamaAbdullah ibn Ubay–yang mahkota penobatannya sedang ditempaketika Nabi memasuki Yathrib. Nabi ingin tinggal di rumah Ibn Ubaysebelum memiliki rumah sendiri–tampak jelas sebagai penghormatandan pengakuan atas ketokohan Ibn Ubay. Tetapi Ibn Ubay, yangkuatir upacara penobatannya gagal bersama peluangnya sebagai raja,menolak (Lecker 2003).Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 99

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!