12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>(Hamidullah 1868; Crone 1980; Serjeant 1978; Wellhausen 1982).Dokumen ini menggunakan bahasa klasik, dan kalimat-kalimatpendek yang dipakai dalam pembuatan kesepakatan antarsuku padazaman Nabi dan sebelumnya. Bahkan, Ibn Hisham sendiri kesulitanmemahaminya. Setiap kitab yang memuat dokumen ini, baik yanglama maupun baru, selalu disertai dengan penjelasan terhadap garîbatau kata-kata sulit yang ada di dalamnya. Keasliannya juga ditopangoleh kandungannya. Sebagaimana dikatakan Julius Wellhausen dandiulangi peneliti-peneliti sesudahnya, tak mungkin ada pengarangatau pemalsu beragama Islam dari periode Umayyah dan Abbasiyahyang akan memasukkan musyrik ke dalam ummah, mempertahankanbutir-butir anti-Quraisy dalam Piagam, dan memberikan Muhammadposisi yang relatif tak menonjol.Salah satu pandangan mengatakan bahwa Piagam Madinah yangsampai ke tangan kita sebenarnya berasal dari dua dokumen berbeda.Dokumen pertama adalah kesepakatan Nabi dengan berbagaikelompok Yahudi di Yathrib, yang dilakukan sebelum perang Badr(2/624), dan dokumen kedua adalah kesepakatan antara kalanganMuhajirun (pengikut Muhammad yang berasal dari Mekkah) danAnsar (pengikut Nabi penduduk asli Madinah) yang dilakukan se sudahperang Badr (Akrim 1983, 112; Mahdi 1992, 313). Serjeant bahkanmembaginya ke dalam delapan dokumen berbeda, yang di sebutnyadokumen A sampai H (Serjeant 1978). Akan tetapi, me nurut Rabinyang lebih suka memperlakukan dokumen sebagai se suatu yangtunggal, pembagian Serjeant ini berlebihan (Rubin 1985).Walau dinilai otentik, kalangan sarjana muslim ada yangmemperdebatkan apakah dokumen itu dapat dijadikan sebagai dalilkeagamaan atau hanya sebagai bahan belajar sejarah. Ini dapatdipahami karena beberapa persoalan. Kesepakatan Madinahmemiliki ketentuan-ketentuan yang sangat mendasar mengenaiYahudi, sesuatu yang semakin lama semakin musykil dilihat dariperkembangan sejarah belakangan yang menyangkut hubunganmuslim dan Yahudi. Mahdi menyebutkan bahwa dalam riwayat yangbelakangan, Piagam Madinah hanya disebut singkat dan banyak yangdibuang, khususnya yang berhubungan dengan Yahudi (Mahdi 1992,310). Selain itu, ada yang mempertanyakan sanad atau otoritastransmisinya. Ibn Ishaq diakui sebagai pakar besar di bidang magazi(sejarah) tetapi kurang diterima sebagai perawi hadis. Begitu pula,90 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!