12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>melakukan interaksi terhadap yang lainnya. Dalam interaksi itulahkita memperoleh kekayaan spiritual bersama. Ada baiknya, di dalammenutup tulisan ini saya mengutip penggalan kalimat dari Prof Dr.Hasan Askari, seorang Syiah dari India. Pada tahun 1977 ketika sayamelanjutkan studi pada Vrije Universiteit di Amsterdam, ia menjadiGuest Lecturer di situ. Ia mengatakan: “Berkunjung dengan bebas kewilayah spiritualitas agama lain dan kembali dengan membawakekayaan baru bagi spiritualitas sendiri, serta menyajikannya pulauntuk kebersamaan sebagai umat manusia.” 15 []Catatan:1Rumusan ini diinspirasikan oleh rumusan dalam De Grote Oosthoek,Encyclopedie en Woordenboek, Deel 16, Oosthoek’s Uitgeversmaatschappij BV,Utrecht, 1976, di bawah kata pluralisme, pp. 100-101.2Kita bisa misalnya merujuk kepada definisi agama secara sosiologis di bawahpengaruh Emile Durkheim, di mana ia mengembangkan yang disebutnya thefunctional definition of religion. Di sini agama didefinisikan dalam pengertianperanannya di dalam masyarakat, sebagai yang memberikan the matrix ofmeaning. Dalam kaitan dengan tulisan ini saya lebih memilih W.C. Smith.3W.C.Smith, The Meaning and End of Religion, (New York, 1963); W.C.Smith,Faith and Belief, (Pricenton 1979); W.C.Smith, Towards a World Theology,London, 1981; lihat juga D.C. Mulder, Religie, Religies, Religiositeit, (Kampen,1973); D.C. Mulder, Religies in Nieuw Perspectief, (Kampen, 1985), p.141-142.4W.C.Smith, Faith and Belief, p.142; D.C.Mulder, op.cit., p.1425D.C.Mulder, op.cit., p.1436Dalam bahahsa Belanda dipakai kalimat, ‘opheffing van tekort’, yang lebihbersifat positif ketimbang hanya ‘meniadakan hal-hal yang kurang’ sebagai manadipakai dalam bahasa Indonesia.7Lihat De Grote Oosthoek, Encyclopedie en Woordenboek, Deel 19, (Oosthoek’;sUitgeversmaatschappij BV, Utrecht, 1976).8Guna memperdalam pemahaman mengenai toleransi,buku-buku berikut dapatdikonsultasi: W.Kaegi, Castellio und die Anfaenge der Toleranz, (1953);H.M.J.Oldenwelt, Geen Onverdraagzamheid, maar ook geen verdraag zaamheid,(1954); G. Mensching, Toleranz und Wahrheit in der Religion, (1955);M.Barbers, Toleranz bei S.Franck, (1964); H.Marcuse e.a.,,Critique of PureTolerance, (1965)9Disarikan oleh A.A.Yewangoe, dalam buku Agama dan Kerukunan, (BPKGunung Mulia: Jakarta, 2006,cetakan ke 3), pp.21-22.10Victor I.Tanja, Pluralisme Agama dan Problema Sosial, (Pustaka Cidesindo:Jakarta, 1998), pp.3 dstnya.11A.A.Yewangoe, Agama dan Kerukunan, (BPK Gunung Mulia:Jakarta, 2006).12Victor I.Tanja, op.cit. pp. 5-6.13Common Word, (Halal Books: Australia, 2008).14Victor I.Tanja, Op.Ccit. p. 715Penjelasan lebih jauh mengenai pemahaman ini dapat dikonsultasi buku NicolasJ.Woly, Perjumpaan di Serambi Iman, (BPK Gunung Mulia: Jakarta, 2008).Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 87

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!