12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>atasnya rumah tempat Allah berdiam dapat berdiri dengan kuatuntuk melestarikan sebuah ketahanan iman. Maka berdasarkanajaran kedua agama besar ini, kepelbagaian diakui sebagai kenyataanyang inheren dengan hakikat hidup manusia. Diterapkan kepadakemajemukan agama-agama di Indonesia, dapat dikatakan bahwapluralitas agama-agama itu dapat juga berfungsi sebagai tiang-tiangpenopang dari sebuah bangunan akhlak, dan sebagai anggotaanggotayang saling melengkapi dari sebuah tubuh iman yang dapatmemberi dasar etik, moral, serta spiritual bagi pembangunanIndonesia. 9REGULASI TOLERANSI VERSUS DEREGULASI KERUKUNANKalau kita konsisten dengan pemahaman bahwa kerukunan jauhlebih dinamis, kreatif dan positif ketimbang toleransi, maka mautidak mau kita akan bertemu dengan dua konsep pemikiran yangsaling berhadap-hadapan: toleransi versus kerukunan. Tentu saja adakaitan di antara keduanya, sebagaimana diperlihatkan dalam sejarahperkembangan sikap toleransi, di mana yang disebut toleransimaterial tampil sebagai yang menghargai nilai-nilai berharga daripandangan-pandangan dan agama-agama lain. Kendati demikian,makna toleransi material itu belum memadai untuk memuat secarapenuh hakekat kerukunan.Toleransi dalam pengertian mengizinkan (membiarkan)seseorang (segolongan) atas dasar kerelaan dan kehendak seseorang(segolongan) yang lebih kuat memang membutuhkan regulasi. Secaraharfiah, regulasi berarti pengaturan yang dalam penampak an nya bisabersifat aturan dan atau undang-undang. Kegunaan regulasi adalah,agar yang lemah (yang ditolerir) dilindungi dan tidak tenggelam didalam kesewenangan yang menolerir. Kalau sikap toleran hanyadidasarkan atas kehendak dan kemauan seseorang (atau segolongan),maka bukan tidak mungkin sewaktu-waktu kehendak dan kemauanitu ditarik kembali. Dalam keadaan seperti ini, maka pihak yangditolerir akan menjadi korban. Dalam sejarah Eropa, sebagaimanasecara singkat dikemukakan di atas, dibutuhkan UU, sepertiToleration Act, dan sebagainya. Ukuran untuk menguji apakah nilainilaidemokrasi benar-benar telah diterapkan adalah apabilagolongan yang dianggap lemah di dalam masyarakat telahmemperoleh hak-haknya.Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 83

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!