12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>Apa yang disebut iman (faith), dalam pandangan Smith adalahsuatu ciri yang khas dari umat manusia (kemanusiaan). Iamenegaskan, “Standard man is man of faith”, dan “faith as a globalhuman characteristic is man’s responsive involvement in the activityof God’s dealing with humankind.” 4 Iman (faith) dalam pengertianSmith ini lalu dikontraskannya secara tajam dengan “kepercayaan”(belief) [Kita di Indonesia beruntung sebab guna menerjemahkan duaistilah Smith ini kita mempunyai dua kata, yaitu iman (untuk faith)dan kepercayaan (untuk belief). Di dalam bahasa Belanda hanyadikenal satu kata, yaitu geloof]. Ia memperlihatkan bahwa belief telahmengalami pergeseran makna. Sebagai demikian, percaya bagiseseorang adalah percaya kepada dalil-dalil. Pergeseran makna itujuga terlihat dalam semula keyakinan akan kebenaran berubahmenjadi suatu ungkapan akan ketidakpastian. Maka percaya laluberdiri berhadapan dengan mengetahui persis (Bhs Belanda: zekerweten). Alhasil, “belief systems” memperoleh watak subyektif dantidak pasti. Menurut Smith, kalau cara memandang belief seperti itudikacaukan dengan faith, maka bahaya meng ancam, yaitu imanterseret dalam krisis kepercayaan dan sistem-sistem kepercayaan(belief systems).Maksud Smith ini rasanya jelas, yaitu ia mau membedakanantara beriman (to have faith) sebagai satu kategori penting darikemanusiaan, pada satu pihak, dan sistem-sistem kepercayaan (beliefsystems), yaitu semua ajaran dan pandangan hidup, yang diteruskanoleh tradisi, pada pihak lain. Bisa juga diterapkan di sini, pembedaankuno di dalam teologi yaitu fides qua creditor dan fides quae creditor.Dapatlah dikatakan, bahwa fides quae creditor memisah-misahkanmanusia, sementara fides qua creditor justru mempersatukan. 5Dengan mengacu kepada pandangan Smith tentang iman sebagaiketerlibatan responsif manusia di dalam kegiatan Allah berurusandengan umat manusia, maka dapat dikatakan, di dalam setiap agama(diakui atau tidak diakui, resmi atau tidak resmi) kegiatan itu ada.Pernyataan ini mempunyai sangkut-paut dengan pertanyaan tentangapa sesungguhnya yang diprihatinkan manusia ketika berbicaratentang, dan mempraktikkan agama di dalam kehidupan sehari-hari?Jawabannya adalah, orang mencari keselamatan. Tetapi keselamatanyang dimaksud di sini janganlah tergesa-gesa diinterpretasikansebagaimana dipakai di dalam agama tertentu misalnya kekristenan,Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi| 79

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!