12.07.2015 Views

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

Merayakan Kebebasan Beragama - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>kolektif daripadanya manusia harus membebaskan diri apabila iamau betul-betul menangani masalah-masalah yang dihadapinya.Martin Heidegger menyangkal “Allah” karean “Allah” selalu masihdipahami sebagai salah satu realitas (meski yang tertinggi) dandengan demikian justru tidak mencapai pahamnya yang sebenarnya.Tetapi ada juga filosof yang lain. Misalnya Emmanuel Lévinas.Dengan amat halus Lévinas menunjukkan bahwa setiap kaliseseorang bertemu dengan orang lain ia merasakan realitas YangIlahi. Bertolak dari beberapa pertimbangan Kant dan Hegel, filosoffilosofitu menunjukkan bahwa manusia bahkan mempunyaipengalaman tentang Yang Ilahi, di dalam hati nuraninya, di dalammakna eksistensi yang dialaminya. Yang disepakati semua filosofyang bicara tentang Yang Ilahi itu adalah: God talk harus berhatihati,dan harus rendah hati. Filsafat yang tidak melepaskan God talksadar bahwa kita tidak mempunyai semacam “akses” kepada, atau“pegangan” pada, realitas di seberang, realitas yang kita sebut Allahitu. Mereka sadar bahwa mengatakan terlalu banyak tentang Allahadalah sama dengan tidak mengatakan apa-apa tentangNya.Filsafat yang ber-Tuhan itu dapat memahami bahwa banyakfilosof lain, ya, banyak orang, tidak bisa bicara tentang Allah. Karena“Allah” yang diwacanakan sering tidak lebih daripada proyeksimereka yang bicara. Dan kalau kita mau mengajak mereka yangmerasa tidak lagi mampu bicara tentang Yang Ilahi untuk mencobamembuka diri terhadap dimensi Yang Ilahi dalam hidup dan dirimereka, pendekatan kita harus amat halus, sabar, penuh hormatterhadap gerak budi dan hati mereka itu, dengan meng hormatikebebasan dan integritas mereka, dengan tidak menggurui, denganmenghindar dari segala nada triumfalistik, dengan rendah hati.AGAMABerbeda dengan filsafat agama yang sepertinya gampang bicaratentang Allah. Begitu banyak yang mereka klaim mereka ketahui:Siapa Allah, bagaimana kehendak Allah terhadap manusia,bagaimana Ia membimbing manusia. Untuk setiap situasi kehidupanmereka seakan-akan mengetahui apa yang persis dituntut Allah.Dasar kegampangan wacana Allah itu adalah keyakinan agamaagamabahwa mereka mempunyai wahyu, bahwa wahyu itu memuatkebenaran Allah dan bahwa, karena itu, mereka memiliki kebenaran66 |MERAYAKAN KEBEBASAN BERAGAMA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!