12.07.2015 Views

kajian penempatan titik pos pemadam kebakaran di kota bandung

kajian penempatan titik pos pemadam kebakaran di kota bandung

kajian penempatan titik pos pemadam kebakaran di kota bandung

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

RINGKASAN EKSEKUTIFKAJIAN PENEMPATAN TITIK POS PEMADAM KEBAKARANDI KOTA BANDUNG(Kerjasama Kantor Litbang dengan Puslitbangkim)Tahun 2003A. Latar BelakangBerdasarkan data statistik <strong>kebakaran</strong> <strong>di</strong> Kota Bandung, terdapatkecenderungan <strong>kebakaran</strong> <strong>di</strong> Kota Bandung tidak dapat <strong>di</strong>kendalikan denganbaik. Dari hasil stu<strong>di</strong> Balai Sains Bangunan Pusat Penelitian danPengembangan Pemukiman (Puslitbangkim) pada tahun 2002, terdapat rasio<strong>kebakaran</strong> 1 berban<strong>di</strong>ng 1.250 orang dengan nilai kerugian pertahun sebesar30 milyar Rupiah. Salah satu penyebab utama besarnya kerugian tersebutkarena potensi Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (Diskar)Kota Bandung yang tidak memadai.Kota Bandung yang semakin berkembang, sesuai rencana tata guna lahanakan memiliki 2 pusat utama yaitu pusat lama <strong>di</strong> alun-alun dan sekitarnya danpusat baru <strong>di</strong> wilayah Gedebage. Kon<strong>di</strong>si tersebut harus <strong>di</strong>iringi denganpenerapan kebijakan Fire Management Area (FMA)/ Wilayah ManajemenKebakaran (WMK).Pada tahun 2001 telah <strong>di</strong>adakan Stu<strong>di</strong> Potensi Bahaya Kebakarandan Sistem Pencegahan dan Penanggulangannya <strong>di</strong> Kota Bandung yangmengacu kepada Keputusan Mentri Negara Pekerjaan Umum Nomor11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen PenanggulanganKebakaran Per<strong>kota</strong>an. Stu<strong>di</strong> tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa KotaBandung perlu membangun 9 <strong>pos</strong> <strong>kebakaran</strong> dengan ra<strong>di</strong>us layanan 2,5 km.Stu<strong>di</strong> tersebut <strong>di</strong>lanjutkan dengan <strong>kajian</strong> intensif mengenai FMA yangmenghasilkan ketentuan baku mengenai analisis resiko <strong>kebakaran</strong> kawasansebagai dasar penentuan <strong>pos</strong>, yang memperoleh hasil bahwa batas jarakterjauh adalah sejauh 1,5 km.Stu<strong>di</strong> ini adalah untuk merespon kon<strong>di</strong>si rencana tataruang KotaBandung yang baru dengan perubahan tingkat resiko kawasan, peta potensisumber air <strong>kebakaran</strong>, dan analisis kelayakan pembangunan <strong>pos</strong> <strong>kebakaran</strong> <strong>di</strong>daerah terpilih.


B. Permasalahan1. Bagaimana model susunan <strong>pos</strong> <strong>kebakaran</strong> (meliputi jumlah dan <strong>di</strong>stribusi)yang optimal untuk melayani Fire Management Area (FMA) untukWilayah. Manajemen Kebakaran (WMK) Kota Bandung, <strong>di</strong>mana meliputiaspek-aspek analisis resiko dalam konteks manajemen resiko denganmemperhatikan segenap potensi resiko, kapasitas dan kerentanan yangada. Dan juga <strong>di</strong>sampaikan analisis kelayakan terhadap pilihan yang<strong>di</strong>hasilkan.2. Bagaimana perencanaan langkah-langkah menuju realisasi/implementasipraktis dari model susunan <strong>pos</strong> <strong>kebakaran</strong> untuk <strong>kota</strong> Bandung yang akan<strong>di</strong>hasilkan <strong>di</strong>atas terkait dengan Rencana Induk Sistem PemadamKebakaran (RISPK) Kota Bandung.C. TujuanTujuan Kajian ini adalah melakukan analisis resiko, pemetaan resiko, dananalisis kebijakan untuk memilih strategi penanganan terhadap resiko yangada dalam konteks Manajemen Resiko Kebakaran/Fire Risk Management(FRM) untuk <strong>di</strong>kembangkan dalam model susunan <strong>pos</strong> <strong>kebakaran</strong> dalamlingkum FMA <strong>di</strong> Kota Bandung.Sasaran yang <strong>di</strong>harapkan adalah tersusunnya model susunan <strong>pos</strong><strong>kebakaran</strong> yang sesuai untuk Fire Management Area (FMA) Kota Bandungyang berkorelasi terhadap resiko <strong>kebakaran</strong> dan upaya penanganannya.Hasil yang <strong>di</strong>harapkan dari tercapainya sasaran adalah terse<strong>di</strong>anya :1. Peta resiko bahaya <strong>kebakaran</strong> Kota Bandung,2. Jumlah <strong>pos</strong> <strong>kebakaran</strong> yang optimal untuk Kota Bandung,3. Peta susunan <strong>pos</strong> <strong>kebakaran</strong> Kota Bandung dan tahapan realisasinya,4. Konsep Rencana Induk Sistem Pemadam Kebakaran (RISPK) KotaBandung.Benefit (manfaat) yang <strong>di</strong>dapat dari <strong>kajian</strong> ini adalah Kota Bandungterproteksi dari sumber daya <strong>kebakaran</strong> dan tersusunnya RISPK KotaBandung yang menunjang dalam perwujudan Kota Bandung sebagai <strong>kota</strong> jasa.


D. PembahasanUntuk mendapatkan model susunan <strong>pos</strong> <strong>kebakaran</strong> yang ideal, maka<strong>di</strong>lakukan serangkaian kegiatan dalam bentuk :1. Pemetaan tingkat resiko <strong>kebakaran</strong> yang <strong>di</strong>pengaruhi oleh luas daerahlahan dan tingkat kepadatan penduduk.2. Penentuan Rasio dan Jumlah Optimal Pos Kebakaran yang berdasarkanRespon Time dan Pertimbangan Ekonomis3. Pemetaan Jumlah Pos Optimal dalam Peta Resiko Optimal yangberdasarkan pembagian kebutuhan <strong>pos</strong> <strong>kebakaran</strong>,E. KesimpulanDari ketiga aspek yang <strong>di</strong>ja<strong>di</strong>kan sebagai ukuran-ukuran dalam <strong>kajian</strong> yangmenggunakan metoda Bayes dan p-Me<strong>di</strong>an, maka <strong>di</strong>dapat hasil jika dengansatu <strong>pos</strong> <strong>kebakaran</strong> (Jl. Sukabumi) saja, perkiraan kerugian yang munculakibat <strong>kebakaran</strong> per tahunnya sebesar 63, 52 milyar rupiah. Kebutuhan <strong>pos</strong><strong>kebakaran</strong> <strong>di</strong> Kota Bandung minimal 24 <strong>pos</strong>, dengan perkiraan kerugian akibat<strong>kebakaran</strong> pertahun dapat <strong>di</strong>eliminasi sebesar 92 % yaitu menja<strong>di</strong> 5,08 milyarrupiah. Mengingat tingginya biaya untuk penye<strong>di</strong>aan <strong>pos</strong> <strong>kebakaran</strong> yang ideal,maka <strong>di</strong>usulkan untuk membangunnya dalam tiga tahapan, yaitu 5 <strong>pos</strong> padatahap pertama, 8 <strong>pos</strong> pada tahap kedua, dan 8 <strong>pos</strong> pada tahap ketigaSedangkan Rencana Induk Sistem Pemadam Kebakaran (RISPK) KotaBandung mencakup :a. Perumusan stake holder (pihak-pihak terkait) dan perannya,b. Perencanaan dan pembiayaan <strong>pos</strong> berikut sarana dan prasarananya,Terkait dengan permasalahan pendanaan, perlu <strong>di</strong>pikirkan lebih jauh,kemungkinan sumber pendanaan lain misal asuransi untuk terlibat.c. Penyusunan SOP (standar operasional) setelah susunan <strong>pos</strong> terbangunPerlu <strong>di</strong>tetapkan SOP berdasarkan evaluasi sarana dan prasarana<strong>kebakaran</strong> <strong>kota</strong> dan potensi <strong>kebakaran</strong> <strong>kota</strong>.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!