12.07.2015 Views

PERADABAN SAINS DALAM ISLAM Oleh ... - Kemenag Sumsel

PERADABAN SAINS DALAM ISLAM Oleh ... - Kemenag Sumsel

PERADABAN SAINS DALAM ISLAM Oleh ... - Kemenag Sumsel

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

10diistilahkan „pembukaan negeri-negeri‟ (futuh al-buldan) itu berlangsung pesat takterbendung. Bagai diterpa gelombang tsunami, satu persatu, kerajaan demi kerajaan dankota demi kota berhasil ditaklukkan. Maka tak sampai satu abad, pada 750 M, wilayahIslam telah meliputi hampir seluruh luas jajahan Alexander the Great di Asia(Kaukasus) dan Afrika Utara (Libya, Tunisia, Aljazair, dan Marokko), mencakupMesopotamia (Iraq), Syria, Palestina, Persia (Iran), Mesir, plus semenanjung Iberia(Spanyol dan Portugis) dan India.Pelebaran sayap dakwah Islam ini tentu bukan tanpa konsekuensi. Seiringdengan terjadinya konversi massal dari agama asal atau kepercayaan lokal kedalamIslam, terjadi pula penyerapan terhadap tradisi budaya dan peradaban setempat. Prosesinteraksi yang berlangsung alami namun intensif ini tidak lain dan tidak bukan adalahgerakan “Islamisasi” (ada juga yang lebih suka menyebutnya sebagai naturalisasi,integralisasi, atau assimilasi), dimana unsur-unsur dan nilai-nilai masyarakat lokalditampung, ditampih dan disaring dulu sebelum kemudian diserap. Hal-hal yang positifdan sejalan dengan Islam dipertahankan, dilestarikan dan dikembangkan, sementaraelemen-elemen yang tidak sesuai dengan kerangka dasar ajaran Islam ditolak dandibuang.Dalam proses interaksi tersebut, kaum Muslim pun terdorong untuk mempelajaridan memahami tradisi intelektual negeri-negeri yang ditaklukkannya. Ini dimulaidengan penerjemahan karya-karya ilmiah dari bahasa Yunani (Greek) dan Suryani(Syriac) ke dalam bahasa Arab pada zaman pemerintahan Bani Umayyah yang berpusatdi Damaskus, Syria. Pelaksananya adalah para cendekiawan dan paderi yang jugadipercaya sebagai pegawai pemerintahan. Akselerasi terjadi setelah tahun 750 M,menyusul berdirinya Daulat Abbasiyyah yang berpusat di Baghdad. Khalifahal-Ma‟mūn (w. 833 M) mendirikan sebuah pusat kajian dan perpustakaan yangdinamakan Bayt al-Hikmah. Menjelang akhir abad ke-9 Masehi, hampir seluruh korpus

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!