12.07.2015 Views

Laporan Pemetaan Bahaya Tsunami Purworejo - GITEWS

Laporan Pemetaan Bahaya Tsunami Purworejo - GITEWS

Laporan Pemetaan Bahaya Tsunami Purworejo - GITEWS

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

komponen peningkatan kapasitas masyarakat yang di lakukan di <strong>Purworejo</strong>.Semua kegiatan dilaksanakan oleh Pokja <strong>Purworejo</strong> dan difasilitasi bersama olehPokja dari Kabupaten Bantul, Kebumen dan Cilacap, serta GTZ IS <strong>GITEWS</strong>.Pengantar tersebut dsampaikan oleh GTZ IS <strong>GITEWS</strong> (Benny Usdianto).2. Metodologi – Sebelum memulai pembahasan Langkah 3, peserta diajak meninjaukembali rencana kerja (4 langkah), dan tahapan kegiatan yang akan dilakukanuntuk menerapkan Langkah 3. Peninjauan metodologi dan pembahasanselanjutnya dipandu oleh Nara Sumber ( Tito Raditya) bersama para Pendampingdari Pokja Kebumen ( Bambang Widjanarko) dan dari Pokja Cilacap ( Iwan HasanMa’arif).3. Pengumpulan Data dan Tantangan – Tim Survei Kabupaten <strong>Purworejo</strong> telahberhasil menyelesaikan kunjungan lapangan untuk memverifikasi data danmenggali informasi lebih jauh dari pertemuan dengan warga desa yangdikunjungi. Langkah III semula dijadwalkan dapat terlaksana pada minggupertama bulan Juni. Namun, beberapa kendala memperlambat pengumpulandata dan informasi di lapangan, hal ini disebabkan antara lain:• Kurangnya kemampuan dasar dalam melakukan survei dan pemetaan• Kendala cuaca hujan selama pelaksanaan kunjungan lapangan• Kurang mendukungnya alat-alat survei yang digunakan, antara lainkeakuratan kerja atau tidak tersedianya altimeter untuk mengoreksi ketinggian• Kondisi daerah pemetaan pada beberapa lokasi sulit dijangkau karena tidakadanya akses jalan• Penduduk yang berada di dekat pantai sangat sedikit sehingga informasi yangdigali dirasakan sangat minimData mengenai kejadian tsunami lokal di <strong>Purworejo</strong> sulit diperoleh karena tidakadanya pengalaman kejadian tsunami yangsignifikan sebelumnya.4. Penyusunan Data <strong>Bahaya</strong> <strong>Tsunami</strong> - Penyusunan data bahaya tsunami yangdilakukan oleh Pokja Kabupaten <strong>Purworejo</strong> hanya didasarkan pada data-datakejadian tsunami yang pernah terjadi di Indonesia. Informasi yang berhubungandengan kejadian tsunami tercatat hanya dari kejadian tsunami Pangandarantanggal 17 Juli 2006, dimana lokasi di sepanjang pantai <strong>Purworejo</strong> mengalamidampak yang tidak parah. Hasil wawancara dengan warga diperoleh keteranganbahwa imbas dari kejadian tsunami Pangandaran mengakibatkan terjadinyaterjangan gelombang sebanyak 2 kali dengan ketinggian sekitar 4 meter danjangkauannya tidak terlalu jauh ke daratan.Kegiatan survei lapangan dilakukan dengan menggunakan Peta RBI(Bakosurtanal, 1999), dan menggunakan alat survei GPS, video, dan kamera.Data-data mengenai perubahan kondisi area pemetaan didasarkan pada hasilsurvei lapangan yang dilakukan di beberapa lokasi adalah sebaga berikut:◈ Dimulai dari pantai sebelah timur di sekitar Daerah Gedangan sampai jaraksejauh 1 km dari garis pantai kondisinya masih sama dengan Peta RBI(Bakosurtanal, 1999).◈ Daerah Jatikontal di dekat pantai terdapat gumuk pasir yang memanjangsejajar garis pantai sampai ujung pantai sebelah barat dengan ketinggianantara 6 sampai 8 mdpal. Pada daerah ini kondisinya juga masih relatif tidakbanyak mengalami perubahan. Penggunaan lahan di daerah ini di antaranyaadalah permukiman dan sawah yang terdapat di daerah dataran di antaragumuk pasir muda dan gumuk pasir tua dengan jarak kurang lebih 2 km darigaris pantai.◈ Di sekitar Jatimalang dilakukan wawancara dengan warga sekitar mengenaiperubahan kondisi di sekitar pantai dan mengenai dampak dari kejadiantsunami Pangandaran. Menurut warga di sekitar area ini, gelombang yang<strong>Pemetaan</strong>-<strong>Purworejo</strong>/08.10/TR-BU 14

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!