Baca Selengkapnya - Pmueinrip-binamarga.com

Bagian B – Laporan Teknistunggal, dan faktor eksponen sebesar 4 kami menghasilkan persamaan ESAekivalen per kendaraan seperti berikut.Untuk truk 2 sumbu (berat tare 9 ton)Muatan 13.60 ton dengan berat tare 9 ton = 22.6 tonSumbu belakang = 15.80 tonSumbu depan = 11.25 tonW1W 24menghasilkan:Untuk sumbu belakang15.8104= 6.23 ESAUntuk sumbu depan6.786= 1.64 ESATotal 1 truck = 7.87 ESA -14Untuk truk 3 sumbu (berat tare 11 ton)Muatan 34 ton dengan berat tare 11 ton = 45 tonSumbu belakang = 33.75 tonSumbu depan = 11.25 tonW1W 24menghasilkan:Untuk roda belakang34204= 8.35 ESAUntuk roda depan11.256= 12.35 ESATotal 1 truck = 20.75 ESA -24Jika ESA dihitung sesuai dengan proses perencanaan perkerasan yang disetujuimaka faktor kerusakan per kendaraan akan lebih besar karena “denominator”dalam setiap kasus akan menjadi 8.18 ton untuk kendaraan sumbu ganda, 5 tonuntuk kendaraan sumbu tunggal dan 15 ton untuk kendaraan sumbu banyak(tandem). Seperti pada truk 3 sumbu, ini akan menaikkan faktor kerusakan dari20.75 ESA per kendaraan menjadi 52 ESA per kendaraan.Oleh sebab itu sangatlah penting agar Kontraktor dipersyaratkan untukmematuhi beban/muatan legal pada truk-truknya.Catatan Gambar halaman 2 – Truk yang terlibat dalam pekerjaan hendaknyabermuatan legal.Spesifikasi Umum 1.5.3.3 Batasan Beban dan Kerusakan Transportasia) Direksi Pekerjaan/Engineer dapat menetapkan pembatasan beban untukmelindungi jalan-jalan atau struktur eksisting di sekitar lokasi proyek.b) Kontraktor harus bertanggungjawab atas kerusakan apapun pada jalanatau struktur yang diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan konstruksiolehnya.Doc. ID: B011 – ESS-01 Audit Report 61