12.07.2015 Views

Dampak Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya

Dampak Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya

Dampak Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Potensi budaya yang dimiliki Pura Tirta Empulsebagai daya tarik wisata, masuk ke dalam industribudaya. Strinati (2003) memberikan penjelasan bahwamasuknya produk budaya ke dalam industri budaya,berarti dia tunduk kepada hukum ekonomi sehinggadia berubah menjadi budaya massa. Perubahan iniberimplikasi terhadap aura kebudayaan yang tidaklagi mengikuti kehendak pembuatnya, tetapi tundukkepada mekanisme pasar. Akhirnya produk budayaterlepas dari pengalaman estetis <strong>dan</strong> terkena fetisismekomoditi sehingga nilai gunanya dilepaskan, digantidengan nilai tukar.METODOLOGIMetode penelitian pada intinya terdiri atas (1)pengumpulan data, (2) analisis data, <strong>dan</strong> (3) penyajianhasil analisis data. Pengumpulan data dilakukanmelalui pengamatan, wawancara, <strong>dan</strong> studi dokumen.Pengamatan dilakukan secara langsung untukmendapatkan data berkenaan dengan kondisi obyektifyang ada di lapangan. Wawancara dilakukan secaramendalam dengan para informan untuk mendapatkanketerangan tentang suatu persoalan. Studi dokumendilakukan untuk mendapatkan bahan-bahan tertulis,buku-buku teks, jurnal, majalah, laporan penelitian,surat kabar yang relevan dengan masalah penelitian.Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukananalisis data. Analisis data dalam penelitian inidisederhanakan dalam tiga tahapan yaitu (1) opencoding, klasifikasi data atas data primer <strong>dan</strong> sekunder,(2) axial coding, hubungan antar data, kategori,<strong>dan</strong> pengelompokkan data, <strong>dan</strong> (3) selective coding,interpretasi data <strong>dan</strong> menarik simpulan akhir. Hasilanalisis data selanjutnya disajikan secara informaldalam bentuk kalimat, narasi, atau deskripsi kata-kata<strong>dan</strong> ungkapan-ungkapan dengan bahasa ragam ilmiahyang mudah dimengerti.HASIL DAN PEMBAHASAN<strong>Dampak</strong> Terhadap Kehidupan <strong>Sosial</strong> <strong>Ekonomi</strong>Dewasa ini, globalisasi secara perlahan-lahanmembuat dunia menjadi satu dengan yang lain, batasbataspolitik, budaya, ekonomi, menjadi semakinkabur serta tampak kesalingberhubungan. Zamanterus berubah, dunia terus bergerak, <strong>dan</strong> teknologikomunikasi menjadi serba canggih, sehingga tidakmenutup kemungkinan terjadi mobilitas sosial(Abdullah, 2007). Pergerakan orang (pariwisata)demikian cepat membawa kapitalisme telah masuk kedunia bisnis kebudayaan. Komodifikasi budaya terjadikarena pasar cenderung memperlakukan budayasebagai barang dagangan ketimbang memperlakukanbudaya sebagai sebuah me<strong>dan</strong> nilai.Selera ideologi pasar telah merajalela ke sendi-sendibudaya tradisi dengan arus global kontemporernyamenghanyutkan nilai-nilai estetik fondasi kehidupanmasyarakat Desa Manukaya yang dipresentasikanmelalui pusaka budaya Pura Tirta Empul. KomodifikasiPura Tirta Empul menggugat akar budaya manusiayang diterminasinya kepada filosofi, jatidiri, <strong>dan</strong>pan<strong>dan</strong>gan hidup masyarakat dewasa ini <strong>dan</strong> masayang akan datang, selalu dibayangi oleh kekuatanglobalisasi (Atmaja, 2008). Oleh karena itu, ideologiselalu melatarbelakangi penilaian tentang kebenaransebagai kondisi sosial, seperti Pura Tirta Empulsebagai tempat suci ikut bergeser <strong>dan</strong> didekonstruksi.Dekonstruksi ideologi membongkar <strong>dan</strong> membangunkembali ideologi baru yang sesuai dengan pergerakanzaman. Dekonstruksi di sini dimaksudkan membongkarkemapanan sedemikian rupa, sehingga menciptakansuatu permainan tanda yang tanpa akhir <strong>dan</strong> tanpamakna akhir. Konsep dekonstruksi sangat lekatdengan pan<strong>dan</strong>gan hipersemiotika yang dikembangkanoleh Derrida dalam upaya merekonstruksi makna.Dekonstruksi merupakan satu pendekatan kuncipostmodernisme terhadap pengetahuan, karenamengarahkan perhatian pada berbagai perubahan yangterjadi dalam budaya kontemporer (Featherstone,2005).Idelogi yang mendasari komodifikasi Pura TirtaEmpul dalam konteks pariwisata global merujuk <strong>dan</strong>mengarah pada ideologi pasar. Hal ini terjadi karenaada kesempatan <strong>dan</strong> peluang, sehingga masyarakatpemilik kebudayaan termotivasi melahirkan kreativitasdalam menyambut “pasar” peradaban masyarakatglobal, seperti industri pariwisata yang bercirikekuatan kapitalisme dibi<strong>dan</strong>g ekonomi. Pura TirtaEmpul yang semula merupakan tempat suci, kemudianmerambah, dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata.Kedua sisi itu tampak berlawanan, tetapi berjalanberdampingan saling melengkapi <strong>dan</strong> memperkokoheksistensi masing-masing. Sekat yang menjadikan PuraTirta Empul sebagai tempat suci <strong>dan</strong> daya tarik wisatadibangun oleh kebiasaan atau pengalaman manusia14The Excellence Research UNIVERSITAS UDAYANA 2011


Baudrillard, J. P. 1981. For Critique fot The Political Economyof the Sign. United States : Telos Press.Bourdieu, P. 1991. Language and Symbolic Power. Cambridge: Polity.Coover, C. et.al. 1993. Tourism Principles and Pratice.London : Pitman Publishing.Darmadi, I G. N. Eka. 2006 “Pariwisata AntaraKewirausahaan <strong>dan</strong> Kewirabudayaan”. Jurnal Kajian<strong>Budaya</strong>. Vol. 3. No. 5. Januari. Hal. 67-87.Fairclough, N. 1995. Discourse and Social Change.Cambridge : Polity Press.Featherstone, M. 1991. Consumer Cultural and PostModernism. London. Sage Publication.____. 2008. Posmodernisme <strong>dan</strong> <strong>Budaya</strong> Konsumen(terjemahan). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.Geriya, I W. 1993 “ Model Interaksi Kebudayaan <strong>dan</strong>Industri Pariwisata Pada Masyarakat Bali”. DalamKebudayaan <strong>dan</strong> Kepribadian Bangsa. Denpasar : PT.Upada Sastra.____. 2008. Transformasi Kebudayaan Bali Memasuki AbadXXI. Surabaya: Penerbit Paramita.Giddens, A. 1991. Modernity and Self Identity. Cambridge :Polity Press.Gramsci, A. 1971. Selections from Prison Note Books. NewYork : International Publisher.Lubis, A. Y. 2006. Dekonstruksi Epistimologi Modern, dariPosmodermisme, Teori Kritis, Poskolonialisme HinggaCultural Studies. Jakarta : Pustaka Indonesia Satu.Universitas Udayana.Pitana, I G. 2006, “Industri <strong>Budaya</strong> dalam PariwisataBali : Reproduksi, Presentasi, Konsumsi <strong>dan</strong>Konservasi Kebudayaan”. Dalam Bali Bangkit Kembali.Kerjasama Departemen Kebudayaan <strong>dan</strong> PariwisataRepublik Indonesia <strong>dan</strong> Universitas Udayana.Ratna, N. K. 2005. Sastra <strong>dan</strong> Cultural Studies RepresentasiFiksi <strong>dan</strong> Fakta. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.Richard, G. 1996. “Production and Consumption of EuropeanCultural Tourism”. Dalam Annal of Tourism Research. Vol.23. No. 2. hal. 261-283.Sedyawati, E. 2002. “Pembagian Peranan dalamPengelolaan Sumberdaya <strong>Budaya</strong>” dalam ManfaatSumberdaya Arkeologi Untuk Memperkokoh IntegrasiBangsa. Denpasar : PT. Upada Sastra____, 2007. <strong>Budaya</strong> Indonesia, Kajian Arkeologi, Seni, <strong>dan</strong>Sejarah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.Sifullah. 1994. ”Mobilitas Penduduk <strong>dan</strong> Perubahan diPedesaan”, dalam Majalah Prima, No. x, Edisi Juli, hal.32-41.Storey, J. 2003. Teori <strong>Budaya</strong> <strong>dan</strong> <strong>Budaya</strong> Pop, MemetakanLanskop Konseptual “Cultural Studies”(Terjemahan). Yogyakarta : Penerbit Qalam.____. 2007. Cultural Studies <strong>dan</strong> Kajian <strong>Budaya</strong> Pop. PengantarPaling Komprehensif Teori <strong>dan</strong> Metode (Terjemahan).Yogyakarta : Jalasutra.Strinati, D. 2007. Popular Cultural : Pengantar Menuju Teori<strong>Budaya</strong> Populer (Terjemahan). Yogyakarta. PenerbitJejaLury, C. 1998. <strong>Budaya</strong> Konsumen. Jakarta : Yayasan OborIndonesia.Picard, Michel. 2006. Bali Pariwisata <strong>Budaya</strong> <strong>dan</strong> <strong>Budaya</strong>Pariwisata. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia.Piliang, Y. A. 1999. Hiper Realitas Kebudayaan. Yogyakarta: LKIS.____. 2006a. Dunia yang Dilipat Tamasya Melampaui BatasbatasKebudayaan. Bandung : Percetakan Jalasutra.____. 2006b. ”Cultural Studies <strong>dan</strong> Posmodernisme” : Isyu,Teori, <strong>dan</strong> Metode” hal. 19-34. vol. 3 No.6. Juli.Denpasar : Program S2 <strong>dan</strong> S3 Kajian <strong>Budaya</strong>The Excellence Research UNIVERSITAS UDAYANA 2011 17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!