studi penanganan masalah perjudian di kota bandung - Pemerintah ...

studi penanganan masalah perjudian di kota bandung - Pemerintah ... studi penanganan masalah perjudian di kota bandung - Pemerintah ...

bandung.go.id
from bandung.go.id More from this publisher
12.07.2015 Views

Ringkasan EksekutifSTUDI PENANGANAN MASALAH PERJUDIAN DI KOTA BANDUNG(Kantor Litbang bekerjasama dengan Bukit Nusawiru Abadi)Tahun 2005A. LATAR BELAKANGPerjudian meruapakan salah satu penyakit masyarakat yang dihadapi olehmasyarakat Kota Bandung. Perjudian disinyalir telah menyentuh berbagai lapisanmasyarakat. Kendali tindak perjudian merupakan kegiatan terlarang dan dapatdikenai sangsi, pada kenyataannya perjudian ini sangat sulit diberantas. Hal iniberkaitan dengan mental masyarakat untuk mengejar materi dengan cara cepatdan mudah.Permasalahan perjudian ini masih perlu dikaji karena berkaitan dengan berbagaidimensi kehidupan lainnya, diantaranya :1. Jaringan para pelaku perjudian yang terorganisir dengan rapi sehingga sulitditembus oleh aparat.2. Berdampak pada segi kehidupan social di masyarakat, yang melahirkanperilaku-perilaku menyimpang secara individu dan secara umummengganggu stabilitas social masyarakat di sekitarnya.3. Norma hokum yang dianggap mengundang multi interpretasi baik secaramateri, terlebih pada tingkatan implementasi, kemudian kaitan denganprofesionalitas aparat penegak hokum yang masih lemah.4. Benturan yang keras dengan nilai-nilai keagamaan, sehingga mengundangreaksi keras dari umat yang taat beragama.5. Pengaruh perjudian terhadap etos kerja masyarakat dan etos maasyarakatBandung.B. TUJUANHasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi PemerintahKota Bandung dalam menetapkan kebijakan tentang masalah perjudian.C. METODOLOGIPenelitian ini menggunakan teknik kualitatif yaitu pengungkapan realitas tanpamelakukan pengukuran yang baku dan pasti, melalui studi pustaka dan observasi.

Ringkasan EksekutifSTUDI PENANGANAN MASALAH PERJUDIAN DI KOTA BANDUNG(Kantor Litbang bekerjasama dengan Bukit Nusawiru Aba<strong>di</strong>)Tahun 2005A. LATAR BELAKANGPerju<strong>di</strong>an meruapakan salah satu penyakit masyarakat yang <strong>di</strong>hadapi olehmasyarakat Kota Bandung. Perju<strong>di</strong>an <strong>di</strong>sinyalir telah menyentuh berbagai lapisanmasyarakat. Kendali tindak <strong>perju<strong>di</strong>an</strong> merupakan kegiatan terlarang dan dapat<strong>di</strong>kenai sangsi, pada kenyataannya <strong>perju<strong>di</strong>an</strong> ini sangat sulit <strong>di</strong>berantas. Hal iniberkaitan dengan mental masyarakat untuk mengejar materi dengan cara cepatdan mudah.Per<strong>masalah</strong>an <strong>perju<strong>di</strong>an</strong> ini masih perlu <strong>di</strong>kaji karena berkaitan dengan berbagai<strong>di</strong>mensi kehidupan lainnya, <strong>di</strong>antaranya :1. Jaringan para pelaku <strong>perju<strong>di</strong>an</strong> yang terorganisir dengan rapi sehingga sulit<strong>di</strong>tembus oleh aparat.2. Berdampak pada segi kehidupan social <strong>di</strong> masyarakat, yang melahirkanperilaku-perilaku menyimpang secara in<strong>di</strong>vidu dan secara umummengganggu stabilitas social masyarakat <strong>di</strong> sekitarnya.3. Norma hokum yang <strong>di</strong>anggap mengundang multi interpretasi baik secaramateri, terlebih pada tingkatan implementasi, kemu<strong>di</strong>an kaitan denganprofesionalitas aparat penegak hokum yang masih lemah.4. Benturan yang keras dengan nilai-nilai keagamaan, sehingga mengundangreaksi keras dari umat yang taat beragama.5. Pengaruh <strong>perju<strong>di</strong>an</strong> terhadap etos kerja masyarakat dan etos maasyarakatBandung.B. TUJUANHasil penelitian ini <strong>di</strong>harapkan dapat <strong>di</strong>ja<strong>di</strong>kan bahan masukan bagi <strong>Pemerintah</strong>Kota Bandung dalam menetapkan kebijakan tentang <strong>masalah</strong> <strong>perju<strong>di</strong>an</strong>.C. METODOLOGIPenelitian ini menggunakan teknik kualitatif yaitu pengungkapan realitas tanpamelakukan pengukuran yang baku dan pasti, melalui <strong>stu<strong>di</strong></strong> pustaka dan observasi.


D. HASIL ANALISISStrategi Penanganan Perju<strong>di</strong>an <strong>di</strong> Kota Bandung :1. Perlu adanya peraturan daerah yang sesuai dan mengacu pada peraturan<strong>di</strong>atasnya.2. Kebijakan wali<strong>kota</strong> yang mendukung implementasi peraturan sangat strategissebagai penegasan.3. Sosialisasi peraturan dan kebijakan pemerintah terhadap masyarakat lebihintensif dan optimal.4. Meningkatkan efektifitas penegakan hokum, melalui penerapan hokum secaraa<strong>di</strong>l dan tanpa pandang bulu.5. Meningkatkan etos kerja masyarakat dan meningkatkan apresiasi masyarakatterhadap pemberantasan <strong>perju<strong>di</strong>an</strong>.6. Mencegah dan mempersempit ruang bagi masyarakat untuk melakukan<strong>perju<strong>di</strong>an</strong>.7. Peningkatan kualitas SDM aparat penegakan hokum secara professional dan<strong>di</strong>siplin.8. Adanya penghargaan bagi aparat penegak hokum yang berprestasi.9. Pengawasan terhadap penegak hokum.10. Lokalisasi <strong>perju<strong>di</strong>an</strong> dengan berbagi aturan yang ketat.11. Memberikan solusi atas pekerjaan bagi masyarakat pengangguran.12. Meningkatkan dan mendorong aktivitas masyarakat pada kegiatan-kegiatanyang lebih bermanfaat.13. Meningkatkan peran lembaga keagamaan, ormas, kepemudaan untukmemfasilitasi masyarakat mencegah maraknya <strong>perju<strong>di</strong>an</strong>.14. Sosialisasi peraturan pelarangan <strong>perju<strong>di</strong>an</strong>.E. KESIMPULAN DAN REKOMENDASIKesimpulan :1. Berdasarkan hasil penelitian, <strong>perju<strong>di</strong>an</strong> <strong>di</strong> Kota Bandung ter<strong>di</strong>ri dari ju<strong>di</strong> kasinodan ju<strong>di</strong> buntut, yang menyebabkan tingkat kerawanan pada seksor social,hokum, ekonomi dan agama.2. Tidak adanya keselarasan makna hokum yang membahas persoalan<strong>perju<strong>di</strong>an</strong> antara KUHP Pasal 303 UU No. 7 Tahun 1974 dan PP No. 9 Tahun1981 serta Perda No 3 Tahun 2005.3. Lemahnya penegakan hokum <strong>perju<strong>di</strong>an</strong> <strong>di</strong> dalam masyarakat.4. Kurangnya sosialisasi peraturan <strong>perju<strong>di</strong>an</strong> <strong>di</strong> masyarakat.


5. Dorongan untuk memberantas <strong>perju<strong>di</strong>an</strong> <strong>di</strong> Kota Bandung terhambat olehkeanekaragaman etnis dan agama yang masing-masing memilikipemahaman yang berbeda dalam menyikapi <strong>masalah</strong> <strong>perju<strong>di</strong>an</strong>.Rekomendasi :1. Perlu adanya penyelarasan hokum antara Perda No. 3 Tahun 2005 tentangK3 dengan KUHP Pasal 303 UU No. 7 Tahun 1974 Tentang PenertibanPerju<strong>di</strong>an dan PP No. 9 Tahun 1981 tentang pelaksanaan penertiban<strong>perju<strong>di</strong>an</strong>.2. Perda <strong>di</strong>tindaklanjuti dengan Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk teknis.3. Mendorong kinerja aparat penegak hokum untuk lebih optimal dalammenangani <strong>perju<strong>di</strong>an</strong>.4. Memperketat izin penyelenggaraan <strong>perju<strong>di</strong>an</strong>.5. Perlu alternative solusi untuk memperluas kesempatan kerja gunamengatisipasi lonjakan pengangguran pasca pemberantasan <strong>perju<strong>di</strong>an</strong>.6. Optimalisasi peran dan fungsi Kesbanglinmas dalam mengayomi aktivitasormas, OKP dan LSM sebagai organisasi mitra pemerintah dalammenangani <strong>masalah</strong> <strong>perju<strong>di</strong>an</strong>.7. Proses sosialisasi peraturan perundang-undangan mengenai <strong>perju<strong>di</strong>an</strong>kepada masyarakat, meliputi :a. Kerjasama DPRD dengan Pemkotb. Sosialisasi pada Instansi terkait.c. Sosialisasi pada masyarakat umum.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!