12.07.2015 Views

Sidang Kasus "give away" Haji Mulai Digelar

Sidang Kasus "give away" Haji Mulai Digelar

Sidang Kasus "give away" Haji Mulai Digelar

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

HomeNasional Timur-Tengah Internasional Infotainment LifeStyle Sport TechnoSelasa, 14 Juni 2011NASIONAL » HUKUMKamis, 19 Mei 2011 11:05 WIB<strong>Sidang</strong> <strong>Kasus</strong> "<strong>give</strong> away" <strong>Haji</strong> <strong>Mulai</strong> <strong>Digelar</strong>Share | | A AWartaNews-Jakarta - <strong>Sidang</strong> perdana terkaitupaya keberatan yang dilayangkan PT GarudaIndonesia dan sejumlah pelaku usaha lainnya atasvonis KPPU dalam perkara tender "<strong>give</strong> away"(cinderamata) haji, akhirnya digelar di PengadilanNegeri Jakarta Pusat, kamis (19/5).<strong>Sidang</strong> perdana tersebut digelar setelah adanyapenggabungan (konsolidasi) pemeriksaan yangdimohonkan KPPU ke Mahkamah Agung.Sebelumnya, pada akhir Oktober 2010 lalu, KPPUmenjatuhkan hukuman denda sebesar 1 miliar rupiah kepada maskapai penerbangan GarudaIndonesia, terkait persekongkolan tender pengadaan cinderamata haji.Selain Garuda Indonesia, KPPU juga menghukum PT Gaya Bella Diantama dan PT Uskarindo Prima,keduanya mitra Garuda Indonesia, agar membayar denda masing-masing sebesar 1 miliar rupiah.Hukuman lain terhadap Garuda adalah mengembalikan kelebihan pembayaran paket cinderamatahaji yang nilainya mencapai 7,136 miliar rupiah kepada jemaah haji melalui Kementerian Agama.Pihak Garuda Indonesia melalui kuasa hukumnya, Rikrik Rizkiyana menolak seluruh tudingan KPPU,sehingga melakukan upaya keberatan tersebut. Namun dalam upaya tersebut, pihak garudamengaku tidak mengajukan permohonan pemeriksaan tambahan kepada majelis hakim."Dalam upaya keberatan ini kami tidak mengajukan permohonan pemeriksaaan tambahan," kataRikrik.Hal tersebut dikarenakan, pihak Garuda masih melihat dahulu proses persidangan pekan depan,untuk mengetahui sikap KPPU, apakah akan menyertakan bukti tambahan atau tidak."Kami sebenarnya keberatan majelis hakim memberi kesempatan kepada KPPU untuk menangggapiupaya keberatan yang kami lakukan. UU tidak memberikan kesempatan itu," jelas Rikrik.


Ditemui ditempat yang sama, kuasa hukum PT Uskarindo Prima Indra Kusuma tidak mauberkomentar, saat diminta tanggapannya terkait perkara tersebut.Sementara itu, Anggota Divisi Litigasi KPPU, Berla Wahyu Pratama mengaku tetap berkeyakinanbahwa putusan lembaga persaingan tersebut telah tepat dan berdasarkan alat bukti yang cukup.Namun, dia mengaku tetap menyerahkan sepenuhnya pada proses hukum yang tengah berjalan."Upaya keberatan ini kan menjadi hak terlapor. Kami akan mengikuti proses hukum yang ada," kataBerla.Menurut Berla, dalam upaya keberatan tersebut tidak perlu dilakukan pemeriksaan tambahan karenaputusan dalam perkara tersebut telah dilakukan berdasarkan bukti yang cukup. Namun, diamengatakan pemeriksaan tambahan tersebut masih mungkin dilakukan apabila majelis hakimmemerintahkan.Persidangan tersebut akan kembali digelar pada 25 Mei mendatang, dengan agenda tanggapanKPPU atas nota keberatan yang dilakukan Garuda, PT Uskarindo Prima dan PT Gaya Bella. (*/abi)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!