pseudo toleransi - Democracy Project
pseudo toleransi - Democracy Project
pseudo toleransi - Democracy Project
- No tags were found...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Edisi 004, Agustus 2011Kolom4Tapi pada saat bersamaan merekajuga mengharamkan pluralisme danmenyesatkan Ahmadiyah.Belakangan ketika fenomenakekerasan beragama marak terjadi,KH. Hasyim Muzadi, mantan ketuaumum PBNU, dalam beberapakesempatan dialog di televisi swasta,mengeluarkan statemen yang agakrancu. Menurutnya, deradikalisasiterorisme hanya bisa diatasi denganpluralisme sosial, bukan pluralismeteologis. Tampak sekali di sini bahwapandangan Hasyim Muzadi tidaklebih baik dari pernyataan ulamaulamaMUI yang menerima pluralitastapi mengharamkan pluralisme.Jika ditelisik lebih jauh, <strong>toleransi</strong>yang didakwahkan oleh al-Qardlawi,Hasyim Muzadi, dan ulama-ulamaMUI, sebetulnya tidak lebih darirespon terhadap desakan faktasosiologis kondisi umat yangdipandang makin radikal. Karenasifatnya desakan, maka <strong>toleransi</strong>demikian terkesan kompromistis. Adasatu dogma yang ingin dipertahankandalam kerangka <strong>toleransi</strong> versi al-D e m o c r a c yP e r p u s t a