11.07.2015 Views

26_190Laporan Khusus-Uronephrology update 2012 - Kalbe

26_190Laporan Khusus-Uronephrology update 2012 - Kalbe

26_190Laporan Khusus-Uronephrology update 2012 - Kalbe

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

laporan khususKeunggulanKekuranganHemodialisis- Dilakukan dalam waktu lebihsingkat- Lebih efisien dalampengeluaran zat sisa denganberat molekul rendah- Terjadi sosialisasi di pusatdialisis-----Membutuhkan heparin.Membutuhkan akses vaskuler,gangguan hemodinamik,pengendalian tekanan darahlebih sulitdibutuhkan disiplin diet danjadwal pengobatan teraturDialisis peritoneal- Mempertahankan residual renal function- Kimia darah lebih stabil- Hematokrit lebih tinggi- Pengendalian tekanan darah lebih mudah- Kualitas hidup lebih baik- Tidak mengganggu hemodinamik- Risiko infeksi minimal (hepatitis, sepsis, pneumonia)- Cairan dialisat dapat sebagai sumber nutrisi- Dilakukan sendiri, mandiri, tidak sakit- Lebih efisien terhadap pengeluaran zat – zat denganberat molekul lebih besar (misal, ß2 microglobulin)Risiko lebih tinggi untuk terjadinya :- peritonitis,- obesitas,- hipertrigliseridemia,-malnutrisi / protein loss,- hernia, dan- nyeri punggungnyelenggaraan simposium ini dan membagikanpengetahuan seputar gagal ginjaldan transplantasi ginjal beserta situasinyadi Indonesia. “Acara ini diselenggarakandalam rangka memperingati HUT RS PGICikini yang ke-114. Berbagai kegiatan dilaksanakantahun ini, di antaranya workshopCAPD tanggal 13 Januari <strong>2012</strong> di RS PGICikini, yang ditujukan untuk perawat dandokter bedah,” ungkap dr. Eben Ezer Siahaan,selaku ketua panitia. “Saat ini, telahbanyak kemajuan di bidang transplantasiginjal. Lewat simposium ini, kita akan mendengarkanpengalaman dari rekan-rekan diSingapura,” lanjut beliau.• Faktor – faktor yang mempengaruhikecepatan aliran saat fase pengisianmeliputi faktor tingginya letak cairan,diameter dan panjang kateter, bentuk /konfigurasi kateter, dan tekanan intraabdomen.• Faktor – faktor yang mempengaruhi kecepatanaliran saat fase pengeluaran meliputifaktor bentuk / konfigurasi kateter,posisi kateter, sumbatan pada kateter,tekanan intra-abdomen, diameter danpanjang kateter, serta tinggi antara abdomendengan kantong pembuangan.• Masalah – masalah yang dapat ditemuipada pasien CAPD dan perlu mendapatperhatian khusus yaitu peritonitis, infeksipada exit site dan tunnel, nyeri, kebocoran,obstruksi, dan hernia.• Jika terjadi peritonitis, maka pasien harusdievaluasi dengan interval 4-6 minggu,diperiksa kondisi exit site, evaluasiteknisk CAPD serta potensi tempatmasuknya infeksi, serta diperlukan penilaiankinerja RS agar dicapai hasil yangpositif untuk pasien.• JIka pasien mengeluh nyeri saat fasepengisian, maka perlu diperhatikan hal –hal berikut : saat pertama kali menjalanidialisis peritoneal, umumnya akan hilandalam 1-2 minggu, dialisat yang dinginjuga akan meningkatkan rasa tidak nyaman.Pencegahannya adalah denganmenggunakan dialisat yang hangat.• Perawat berperan sejak pasien dalamtahap pre-dlalisis, mempersiapkan danmerawat pasien saat pemasangan katetertenckhoff, melatih pasien dan keluargaagar cakap melakukan CAPDsecara mandiri, serta evaluasi pasien saattelah di rumah.• Topik pelatihan untuk PD awal meliputi: aseptik, cuci tangan, prosedur pertukaran,perawatan exit site, diet yang dianjurkan,keseimbangan cairan, penyimpanandokumen, dan masalah – masalahyang terjadi saat PD.URONEPHROLOGY UPDATE <strong>2012</strong>SYMPOSIUM14-15 Januari <strong>2012</strong>Hotel Mercure Ancol, JakartaBerlokasi di Hotel Mercure Ancol, Jakarta,tanggal 14-15 Januari <strong>2012</strong>, terselenggarasimposium <strong>Uronephrology</strong> Update <strong>2012</strong>yang bertema “Refining our practices inkidney transplantation and what is beyondthose?”, sebagai kelanjutan dari kegiatanworkshop yang dilangsungkan sehari sebelumnya.Mengundang para pembicara dariSingapura, simposium ini mengetengahkansejumlah <strong>update</strong> dalam bidang transplantasiginjal. Selain pakar-pakar dari Singapura,para ahli dari Indonesia turut berpartisipasidalam simposium tersebut, di antaranya dr.David Manuputty, SpB, SpU, Prof. Dr. dr.Endang Susalit, SpPD-KGH, dan Prof. Dr.dr. Zubairi Djoerban, SpPD-KHOM. Pembicaratamu dari Singapura yang diundangpada simposium ini adalah dr. Ng Lay Guat,dr. Angeline Goh Ting Hui, dr. Terence KeeYi Shem, dan Prof. dr. Christopher ChengWai Sam.Dalam konferensi pers usai pembukaansimposium, empat orang pakar (Prof. EndangSusalit, dr. David Manuputty, dr. EbenEzer Siahaan, dan dr. Boyke Sumantri)memaparkan tentang latar belakang pe-Beberapa topik pilihan:Developing Kidney Transplant SurgicalTechniques in Indonesia – David Manuputty(Urology Subdivision/Surgery Department,Faculty of Medicine University ofIndonesia/Ciptomangunkusumo NationalHospital, Jakarta, Indonesia)• Transplantasi ginjal di Indonesia pertamakali dilakukan pada tanggal 11 November1977.• Transplantasi ginjal dilangsungkan melaluipembedahan simultan (donor danresipien dalam 1 kamar operasi).• Flushing: Awalnya dengan perfusi dinginsederhana (simple cold perfusion) menggunakanlarutan Ringer Laktat (RL) +prednison, tetapi sejak tahun 2007 paraahli beralih memakai histidin tryptophanketoglutarate (HTK) + Herbeser.• Teknik klasik dulu pernah digunakan,tetapi hanya pada 20 kasus atau mungkinkurang. Pada teknik ini, ginjal kanandonor ditanam ke dalam fosa iliaka sinistra,dan sebaliknya; anastomosis arteriterlebih dulu, baru kemudian vena; anastomosisend-to-end pada arteri iliaka in-CDK-190/ vol. 39 no. 2, th. <strong>2012</strong>153CDK-190 OK.indd 153 03/02/<strong>2012</strong> 13:55:01


laporan khususterna; ureteroneosistostomi transvesikalPolitano-Leadbetter.• Seiring perkembangan ilmu kedokteran,diciptakan teknik modifikasi dalamprosedur transplantasi ginjal. Padateknik ini, implantasi dikhususkan padafosa iliaka dekstra; anastomosis venaterlebih dahulu, baru arteri; anastomosisend-to-end pada arteri iliaka eksterna;ureteroneosistostomi Lich-Gregoir.• Kurang lebih 20 kasus transplantasiginjal pernah dikerjakan dengan ureterureterostomidi antara cangkokan (graft)dan bagian distal ureter kanan. Nekrosisterjadi pada ujung-ujung cangkokanmaupun sisi-sisi bagian ureter tersebut.Akhirnya, para ahli memutuskan untukkembali menggunakan teknik ureteroneosistostomiLich-Gregoir.• ~100% donor nephrectomies have beenperformed through flank incision• Right and left sides are equal• Worst kidney is always be chosen fordonation• Then anatomical consideration• Hampir 100% nefrektomi donor dikerjakanmelalui insisi pinggang; sisi kananatau kiri sama saja. Ginjal yang lebihburuk selalu dipilih untuk donasi, barukemudian pertimbangan anatomis.Kidney Transplantation in Cikini Hospital– Juniara Salomo Sidabutar (Department ofInternal Medicine, Kidney Disease and Hypertension,Cikini CCI Hospital)• Pada tahun 1976, Perhimpunan NefrologiIndonesia (PERNEFRI) dibentukguna mengorganisasikan para dokteryang berkecimpung di bidang nefrologiserta meningkatkan kualitas layanan kesehatan,khususnya bidang nefrologidan hipertensi.• Transplantasi ginjal pertama kali dilakukanpada bulan November 1977 diRSCM, dan yang kedua di RS PGI Cikinikeesokan harinya.• Selanjutnya, banyak rumah sakit diseluruh Indonesia yang mengerjakantransplantasi ginjal, di antaranya RS dr.Karyadi, Semarang (1981), RS HasanSadikin, Bandung (1987), RS dr. Sutomo,Surabaya (1988), RSPAD GatotSubroto, Jakarta (1988), RS dr. Sardjito,Yogyakarta (1991), RS Pirngadi, Medan(1992), RS Advent, Bandung (1999),dan RS Siloam, Jakarta (2006). Hinggatahun 2010, telah dilakukan sebanyak524 transplantasi ginjal di Indonesia.• Di RS PGI Cikini sendiri, telah dilakukansebanyak 312 transplantasi ginjal, denganABO-compatible dan donor hidup. Berdasarkandata dari tahun 1977-2010, hubungandonor-resipien yang terbanyak(136 kasus) adalah saudara sekandung.• Terdapat sejumlah kesulitan dalampengembangan program transplantasi.Dari sisi donor, terkait dengan keputusan/kemauanpendonor untuk mendonorkanorgannya dan tidak adanyaorganisasi pengadaan organ. Dari aspekbiaya, tentu berhubungan dengan tingginyabiaya transplantasi dan terapi imunosupresif.Upaya untuk mengembangkantransplantasi di Indonesia, antaralain, adalah pemanfaatan asuransi kesehatanuntuk membiayai transplantasiginjal dan terapi imunosupresif, penyebarluasaninformasi kepada masyarakatuntuk menjadi donor, pendirian perkumpulan/klubtransplantasi, serta pembentukanorganisasi pengadaan organ.ABO-Incompatible Kidney Transplantation– Terence Kee Yi Shem (Program Directorof Renal Transplantation, SingaporeGeneral Hospital)• Angka kesintasan ( survival rate) pasienyang menjalani transplantasi ginjal lebihbaik dibanding mereka yang tidak. Biayatransplantasi pada awalnya memang lebihtinggi dari hemodialisis atau dialisis peritoneal,tetapi setelah 1-2 tahun biayanyasetara dengan hemodialisis atau dialisisperitoneal, atau bahkan lebih rendah.• Di Singapura, jumlah donor mati (kadaver)lebih banyak dibanding donor hidup.Dari tahun 1970-2009, sudah dilakukansebanyak 1658 transplantasi ginjal. Donormati pertama kali dipakai tahun 1970,sementara donor hidup tahun 1976.• Transplantasi ginjal dari donor hidup yanggolongan darahnya tidak cocok (ABOincompatible)sudah bisa dilakukan danakan membantu memperluas akses bagitransplantasi ginjal. Alternatif lainnya,meski belum diterima atau direalisasikan,adalah dialisis, transplantasi ginjal daridonor mati, dan pertukaran donor ginjalberpasangan. Masih banyak pertanyaanyang belum terjawab, seperti protokolterbaik dan mekanisme akomodasi.• Transplantasi ABO-incompatible lebihmurah dan memungkinkan lebih banyakpusat transplantasi mengerjakan transplantasiginjal secara rutin.Urological evaluation of pre-transplantrecipients – Ng Lay Guat (Head, SeniorConsultant of Department of Urology, SingaporeGeneral Hospital)• Transplantasi ginjal merupakan bentukRRT (renal replacement therapy) yangpaling efektif bagi pasien gagal ginjaltahap akhir.• Penilaian urologis yang diperlukan untukmendukung keberhasilan transplantasiginjal adalah sebagai berikut:- saluran kemih harus steril, bebas daribatu atau keganasan- saluran kemih berfungsi dengan baik(reservoir cukup, tekanan rendah, kontrolberkemih tidak terganggu, paten,dan dapat dikosongkan seluruhnya).• Penilaian dasar yang mesti dilakukanpada resipien menjelang transplantasimeliputi anamnesis, pemeriksaan fisik,urinalisis, dan USG abdomen.• Indikasi untuk nefrektomi sebelum transplantasimeliputi:- pielonefritis kronis dengan infeksiberulang- batu ginjal- penyakit ginjal polikistik autosomaldominan (nyeri, perdarahan, kista terinfeksi,dan ukurannya cukup besar)- kista ginjal dapatan (acquired)- tumor ginjal- refluks vesikoureteral berat (derajat4 dan 5) atau megaureter obstruktifakibat infeksi/batu- sindrom nefrotik yang tak-terkendali- hipertensi yang sulit diobati• Penapisan urologis untuk mendeteksiabnormalitas umumnya hanya sebentar,kecuali untuk pasien muda dan pasiendengan kelainan neurologis.(LHS, AAM)154 CDK-190/ vol. 39 no. 2, th. <strong>2012</strong>CDK-190 OK.indd 154 03/02/<strong>2012</strong> 13:55:07

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!