11.07.2015 Views

PERDA NOMOR 10 TAHUN 2012

PERDA NOMOR 10 TAHUN 2012

PERDA NOMOR 10 TAHUN 2012

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

f. ketentuan pelarangan kegiatan yang dapat merusak cagar budaya;g. ketentuan pelarangan kegiatan yang dapat mengubah bentukan geologitertentu yang mempunyai manfaat untuk pengembangan ilmupengetahuan;h. ketentuan pelarangan pemanfaatan ruang yang mengganggu kelestarianlingkungan di sekitar cagar budaya dan ilmu pengetahuan, meliputipeninggalan sejarah, bangunan arkeologi, monumen nasional, sertawilayah dengan bentukan geologi tertentu;i. lingkungan fisik dan non-fisik disekitar cagar budaya harus ditata agarsesuai dengan keberadaan cagar budaya sebagai landmark kawasan;j. kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan diperkenankan untukdifungsikan sebagai objek wisata;k. kawasan cagar budaya dilindungi dengan sempadan sekurangkurangnyamemiliki radius <strong>10</strong>0 m, dan pada radius sekurang-kurangnya500 m tidak diperkenankan adanya bangunan lebih dari 1 (satu) lantai;l. tidak diperkenankan adanya bangunan lain kecuali bangunanpendukung cagar budaya dan ilmu pengetahuan; danm. perllindungan terhadap kekayaan genetis.(8) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan ruang terbuka hijausebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf h dengan memperhatikan :a. dilarang bagi kegiatan yang bersifat alih fungsi RTH;b. dibolehkan bagi kegiatan untuk menambah RTH;c. dibolehkan pemanfaatan ruang untuk kegiatan rekreasi;d. dibatasi bagi pendirian bangunan hanya untuk penunjang kegiatanrekreasi dan fasilitas umum lainnya;e. dilarang bagi pendirian bangunan permanen selain untuk menunjangkegiatan rekreasi dan fasilitas umum lainnya;f. diawasi dengan ketat bagi kegiatan budidaya yang mempengaruhi fungsiRTH atau menyebabkan alih fungsi RTH.(9) Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan rawan bencana tanah longsorsebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf i dengan memperhatikan :a. pemanfaatan ruang dengan mempertimbangkan karakteristik, jenis danancaman bencana;b. pembatasan pendirian bangunan kecuali untuk kepentinganpemantauan ancaman bencana dan kepentingan umum;c. pelarangan melakukan kegiatan budidaya terbangun pada kawasanrawan tanah longsor;d. prioritas kegiatan penanaman vegetasi yang berfungsi untukperlindungan kawasan;e. pengendalian pemanfaatan ruang dengan mempertimbangkan tipologidan tingkat kerawanan atau risiko bencana;f. penentuan lokasi dan jalur evakuasi dari permukiman penduduk sertapenentuan relokasi untuk kawasan rawan longsor dengan kerentanantinggi, baik sebelum dan setelah bencana;g. arahan zonasi untuk kawasan rawan longsor dengan tingkat kerawanantinggi;h. arahan zonasi untuk kawasan rawan longsor dengan tingkat kerawanansedang;34

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!