11.07.2015 Views

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

perlu menyadari bahwa trauma yang mereka idap selama ini mempersulit mereka mengingatkejadian di masa lalu secara tepat. Namun, sungguh keji jika kita mengkritik ingatan yang tidaklengkap atau tepat, sementara mereka telah dipaksa menghidupi pengalaman yang melumpuhkaningatan, seperti siksaan dan kelaparan. Dalam beberapa hal, kebenaran mereka mengenai masa lalujustru terletak pada ketidakmampuan mereka untuk mengungkapkannya. Tapi, orang tidak bisaberkesimpulan bahwa cerita mereka tidak punya nilai apa pun bagi sejarah. Trauma memangberpengaruh besar, tapi tampaknya tidak sampai menguasai mereka begitu rupa hingga hilangkemampuan untuk mengingat apa pun secara tepat.Kami memperhatikan nilai kebenaran dan cerita-cerita yang kami dengar dan rekam. Kami menilaiketepatan cerita seseorang dari konsistensi internal, pembandingan dengan cerita orang lain, kesanyang kami peroleh saat melakukan wawancara, dan pendapat orang lain yang kenal dengan orangyang diwawancarai. Kami memilih untuk mewawancarai banyak korban di berbagai tempat di negeriini agar punya landasan luas untuk membuat perbandingan. Kami ingin menggambarkan pola-polayang lazim, misalnya mengenai cara orang ditangkap, disiksa, dipenjara, dan kemudian dilepaskan.Kami sering mewawancarai orang di ruang tamu mereka, duduk dengan anggota keluarga danteman lain yang dapat memperkuat atau menambahkan ceritanya. Kami melakukan wawancaradengan orang-orang yang pernah hidup di kota atau penjara yang sama, sehingga mendapatkanversi yang berbeda mengenai sebuah kejadian dan bermacam reaksi terhadap pengalaman yangsama. Dalam wawancara, kami memusatkan perhatian pada hal-hal yang dialami langsungketimbang cerita yang mereka dengar dari orang lain.Ada sejumlah orang yang akhirnya tidak kami wawancarai. Ada seorang eks-tapol yang berulangkaliditemui salah satu pewawancara, tapi sangat ragu-ragu dalam mengungkapkan pengalamannya,seolah ada banyak hal yang ingin disembunyikannya. Kita semua, saat bercerita tentang kehidupankita, tentu tidak mau menceritakan hal-hal yang memalukan, misalnya. Tapi, eks-tapol ini terlaluberhati-hati dengan setiap ucapannya. Apalagi, apa yang diceritakannya sering tidak sesuai denganapa yang dikatakan orang lain mengenainya. Seorang eks-tapol lain punya masalah unik: ia mengakupernah bertemu Jimmy Carter di Pulau Buru. Padahal jelas, presiden Amerika Serikat ini tidak pernahberkunjung ke pulau itu. Orang ini sebenarnya sangat menarik dan cukup rasional, tapi seperti yangdiakui teman-temannya, ia kadang begitu larut dalam fantasinya sendiri. Ada juga seorang eks-tapollain yang begitu sulit mengungkapkan pikiran dan pengalamannya secara lisan. Saat bicaradengannya dalam pertemuan pertama, si pewawancara menyadari bahwa orang ini begitumenderita sehingga menjadi tidak berdaya dan tidak utuh lagi sebagai manusia. [...]2. Laporan Pemantauan Komnas Perempuan: Prinsip-prinsip Wawancara[...] Dalam melakukan pengumpulan data dan informasi, demikian juga dalam pengolahan dananalisa data, ada sejumlah prinsip kerja yang dipegang bersama oleh semua pihak yang terlibat,yaitu:• Menghormati sepenuhnya hak-hak korban untuk bercerita dengan tidak mempersalahkankorban, atau mempertentangkan kesaksian-kesaksian yang mereka sampaikan. Kamimenghormati pula hak-hak para korban yang tak bersedia bercerita atau yang bersediabercerita namun tidak bersedia direkam kisahnya;61

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!