11.07.2015 Views

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

mengerahkan warga sipil ini tidak diberitakan sama sekali oleh media. Malah sebaliknya, Freeportmelalui Community Development-nya yang dipimpin Surya Atmadja mengumumkan terjadinyapembakaran dan penembakan oleh OPM terhadap rumah-rumah penduduk di areal Freeport.Penyerbuan jemaat di Kampung Hoea 31 Mei 1995Kebrutalan yang terjadi itu baru terkuak ketika pada 31 Mei 1995, Pasukan Yon 752 Paniai menyerbujemaat yang sedang berdoa di Kampung Hoea (sekitar 90 km arah ke Timur Kota Tembagapura).Dalam penyerbuan itu, kembali terjadi penembakan terhadap warga sipil dan perusakan rumahrumahpenduduk oleh pasukan yang berkedudukan di pos Jila. Dalam aksi ini, 11 orang warga sipilmenjadi korban. Menurut keterangan saksi mati, mereka yang tewas sebagian berasal dari wargaKampung Hoea yang sempat bertahan hidup di hutan karena ketakutan akibat seringnya terjadipenyerbuan dan kontak senjata antara aparat TNI dan orang-orang yang disebut gerilyawan OPM.[...]Pembunuhan warga sipil di kawasan Freeport[...] Sebelumnya, peristiwa serupa juga pernah terjadi beberapa kali terhadap warga sipil yang takbersenjata. Misalnya, peristiwa yang menimpa Wendi Tabuni, 23 Tahun. Ia ditembak mati olahaparat pada 25 Desember 1994 di dalam bus nomor 44 milik Freeport dalam perjalanan menujuTimika dari Tembagapura. Setelah ditembak, jenazahnya dibuang di Mile 66 oleh aparat daripasukan Yon 733 yang bertugas di Mile 66. Peristiwa yang sama juga terjadi di bengkel milik Freeportdi Koperapoka ketika beberapa pemuda setempat, yakni Yoel Kogoya, Pergamus Wake, dan EliasJikwa dianiaya sampai tewas oleh pasukan dari Mess Pupurima. Begitu juga di Kwamki Lama, Timikadi mana dua orang tewas akibat pedang dan terjangan peluru aparat dari pasukan Yon 733Pattimura pada 16 April 1995. [...]Penculikan Keluarga Kwalik Tentara Pos Koperapoka, Timika[...] Menurut istrinya, pada 6 Oktober 1994, pukul 23.00 WIT, aparat dengan senjata lengkapmendatangi rumah mereka dengan cara mendobrak pintu. Kedatangan aparat pada saat itubertujuan mencari suaminya yang bernama Sabastianus Kwalik. <strong>Lalu</strong> Sabastianus diambil oleh aparatbersama ketiga adiknya, yaitu Romulus K, Marius K, dan Hosea K. Keempat orang tersebutdigelandang ke mobil yang telah disiapkan sebelumnya. Mereka semua ditahan di kontainer yangdijadikan penjara di pos tentara Koperapoka, Timika. Menurut keterangan istrinya, di dalamkontainer itu telah berisi banyak orang yang juga mengalami nasib serupa.[...]3. Taylor: Perang Tersembunyi Sejarah Timor Timur yang DilupakanPenyerbuan, Perlawanan dan Reaksi Internasional[...] Dengan nama sandi Operasi Seroja, pada tanggal 8 Desember dilaksanakan penyerbuan atas Dili.Dimulai dengan pengeboman di pagi buta, disusul oleh serangan udara jam 5 pagi dan pada saatyang sama tentara elit Indonesia, Kopassandha mendarat di sekitar dermaga. Dalam rencana asli,saat itu juga akan dilakukan pengepungan Dili secara cepat oleh pasukan khusus dari daerahperbatasan. Tetapi mereka harus menghadapi perlawanan ketat Fretelin sehingga rencana semulabatal. ...Tindakan tentara sangat brutal. Terjadi pembunuhan sistematik terhadap penduduk sipil Dili,30

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!