11.07.2015 Views

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

memberitakan cerita-cerita bohong tentang penyiksaan seksual dan pengebirian yang dilakukan olehanggota-anggota Gerwani, berakibat pada kekerasan yang disasar pada perempuan.[...][...] Komnas Perempuan menemukan bukti-bukti saling menguatkan yang mengungkapkan polapenyiksaan seksual, yang terjadi di berbagai tempat penahanan di banyak tempat. Korbanperempuan dihina dengan kata-kata yang melecehkan, dituduh terlibat dalam tarian seksual sambilmenyiksa para jenderal, ditelanjangi dengan alasan mencari tato yang akan menunjukkankeanggotaan dalam organisasi.[...][...] Dari 122 kesaksian yang dipelajari Komnas Perempuan, telah tergambar peristiwa pembunuhan,kekerasan, dan penahanan massal yang terjadi di berbagai wilayah di Jawa, Sumatera, Bali,Kalimantan Timur, dan Pulau Buru, yang menjatuhkan setidaknya ratusan ribu korban. Data-datayang dipelajari memberi indikasi kuat bahwa telah terjadi serangan yang meluas dan sistematik,artinya terjadi secara berulang dan dengan pola yang terulang di berbagai lokasi, terhadapperempuan yang dituduh mempunyai hubungan dengan Gerwani, PKI, atau organisasi lainnya.Misalnya korban dari wilayah-wilayah yang berbeda melaporkan metode kekerasan dalam bentukpenelanjangan dengan alasan mencari cap palu arit, perkosaan dalam tahanan dan seranganterhadap alat-alat reproduksi perempuan dalam proses interogasi.Baik aparat militer, polisi, maupun aparat sipil terlibat dalam penyerangan ini. Aparat sipil yangterlibat mulai dari tingkat RT sampai tingkat nasional. Aparat kepolisian yang terlibat mulai daritingkat polsek. Berbagai angkatan dan kesatuan dalam tubuh ABRI aktif dalam menjalankan operasikekerasan ini. Operasi kekerasan berskala masif ini juga menggunakan sumber daya negara,misalnya, penggunaan kendaraan-kendaraan militer untuk menangkapi dan memindahkan korbandari satu tempat penahanan ke tempat penahanan lain, penggunaan instalasi militer, dan bangunanbangunanpublik sebagai tempat penahanan dan interogasi, penggunaan sarana negara dan publikdan penggunaan anggaran negara untuk melakukan kejahatan-kejahatan ini.Selain itu aktor-aktor negara juga mendukung keterlibatan sejumlah organisasi pemuda yang turutmelaksanakan penyerangan dalam skala luas ini. partisipasi organisasi-organisasi ini memungkinkaneskalasi penyerangan yang luar biasa hingga dapat mencapai ribuan korban.[...]Persekusi yang berlanjut sesudah pembebasan[...] Tahanan perempuan yang dibebaskan mengalami persekusi yang berlanjut dalam kehidupansehari-harinya. Pembebasan dari penahanan tidak membawa jaminan apapun terhadap hakmereka; justru yang sering dialami setelah seorang perempuan dibebaskan adalah pengingkaransistematis atas hak-haknya yang paling mendasar.KTP yang BermasalahPengingkaran sistematis dan keberlanjutan tanpa tantangan selama puluhan tahun sampai dengansekarang diperkokoh dengan dikeluarkannya Instruksi Menteri Dalam Negeri No.32 Tahun 1981tentang Pembinaan dan Pengawasan Bekas Tahanan dan Bekas Narapidana G 30 S/PKI berikutPedoman Pelaksanaannya. Beberapa hak dasar diingkari dengan alasan bahwa eks tahananperistiwa 1965 perlu dibina dan diawasi demi pengontrolan “bahaya laten” komunis.24

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!