11.07.2015 Views

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

Panduan Pendokumentasian Masa Lalu.pdf - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Namun usaha untuk menarik garis baru dalam penggolongan kekerasan politik yang dapatdijustifikasi membutuhkan kehati-hatian. Penggolongan itu memiliki banyak risiko politisasi, danbatasannya pun tipis, terutama bila yang hendak dibedakan adalah kekerasan politik dan kekerasanhak asasi manusia. Risiko itu makin kentara jika dengan pengisahan keduanya dalam satu laporan,usaha tersebut memberikan arti bahwa keduanya memiliki keserupaan secara juridis dan moral.Rezim kebenaran yang mendukung perdamaian, kedaulatan hukum dan sasaran politik rezimsuksesor tidak selalu adil bagi sejarah, dan dengan demikian bisa tidak stabil dan berumur pendek.Kebenaran selalu bersifat khas untuk rezim politik tertentu.Ketegangan yang tersirat dalam transisi sejarah ini, sementara memberikan pemahaman yangbergeser tentang kekerasan di masa lalu, terlihat dalam transisi pasca-perang saudara, yang memilikibentuk pertanggungjawaban sejarah yang khas: kesepakatan, yang dinegosiasikan setelah konflikyang menyerupai perang saudara, bergantung pada tinjauan sejarah untuk memajukan rekonsiliasi,yang merupakan tujuan politis. Penghentian konflik sering kali memerlukan komitmen bersamauntuk mengadakan penyelidikan sejarah oleh kedua belah pihak, yang melibatkan representasikekerasan dari kedua pihak. Dengan demikian, komisi pasca-perang saudara sering kali mendapatmandat untuk menyusun tinjauan sejarah yang tunggal yang mewakili kedua pihak dalam perangsaudara. Terdapat kesepakatan politik untuk memberikan representasi sejarah tentang tanggungjawab bersama, meskipun peran negara tetap dominan. Tinjauan demikianlah yang paling jelasmenunjukkan kaitan rezim kebenaran dengan rezim politik.Terdapat banyak ilustrasi kesepakatan hasil perundingan yang menghentikan konflik di AmerikaTengah dan Afrika. Perang saudara di El Salvador dan Guatemala berakhir dengan kesepakatanuntuk melakukan penyelidikan bilateral terhadap kekerasan yang dilakukan rezim dan oposisi,dengan hasil tunggal berupa laporan. Setelah perang saudara, tujuan konsiliatoris dari komisikebenaran merupakan inti transisi. Dalam transisi pasca-perang saudara kontemporer, suatu laporanpenyelidikan resmi yang memuat pelanggaran yang dilakukan oleh militer dan oposisi memberikansuatu bentuk rekonsiliasi berdasarkan sejarah. Maka, dalam laporan kebenaran El Salvador,pengisahan tentang perang saudara di negeri itu, yang disebutkan sebagai “tindakan kekerasan yangserius”, disusun secara formal dalam dua bagian setara, yang masing-masing berjudul “Kekerasanterhadap Pihak Lawan oleh Agen Negara” dan “Kekerasan terhadap Pihak Lawan oleh FrenteFarabundo Marti para LaLiberaciόn Nacional”. Perimbangan antara kekerasan negara dan oposisidilakukan dengan contoh-contoh kasus yang paradigmatik. Laporan Komisi Klarifikasi SejarahGuatemala merujuk masa lalu negara itu sebagai “pertikaian antar-saudara” yang dilakukan olehpasukan keamanan negara dan pemberontak. Dengan jumlah korban yang besar dari perang saudaradi El Salvador dan Guatemala, mandat komisi kebenaran untuk mencapai rekonsiliasi bergantungterhadap penyelidikan terbatas pada kasus-kasus contoh – dari kedua belah pihak.Jadi, dua jenis kekerasan, yang dilakukan negara dan oposisi, dipaparkan secara sejajar, dalam suatujilid laporan kebenaran. Sejarah yang dikisahkan ini berimbang, dan merupakan suatu narasi yangdiciptakan untuk mendukung kesepakatan politik.Kesepakatan serupa menjadi hukum di Afrika Selatan. Mandat komisi kebenaran di negara ini adalahuntuk menyelidiki pelanggaran rezim pendahulu, sekaligus juga pelanggaran yang dilakukan aktoraktornon negara. Suatu permasalahan kesetaraan moral dimunculkan oleh Laporan KomisiKebenaran dan Rekonsiliasi Afrika Selatan. Fokus jilid kedua dari laporan ini adalah para pelaku.Sementara laporan itu dimulai dengan pemaparan tentang peran negara, tepat setelah bagian iniadalah pembicaraan tentang “gerakan pembebasan” dan peran mereka dalam pelanggaran.Kesetaraan lebih lanjut tampak dalam proses pencarian kebenaran. Para pelaku dan korban secara16

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!